Abstract :
Daun murbei merupakan salah satu obat alternatif pengganti Silver sulfadiazine karena mengandung Vitamin C, Flavonoid, Oxyresveratrol, Saponin Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh salep ekstrak daun murbei (Morus Alba L) terhadap jumlah fibroblas dalam proses penyembuhan luka bakar derajad II.
Penelitian menggunakan desain eksperimental selama 6 hari dengan subjek 24 mencit jantan dipilih secara random dan dibagi menjadi 4 kelompok. Tikus jantan Sprague dawley dicukur bulu punggung dan diberi luka bakar menggunakan plat besi 4 x 2cm yang telah di masukan dalam air mendidih 98o selama 5 menit dan ditempelkan selama 10 detik dan diolesi aquades, dan salep ekstrak daun murbei. K-I sebagai kontrol positif (Salep silver sulfadiazid), K-II sebagai kontrol negatif (basis salep), K-III (salep ekstrak daun murbei 10%) dan K-IV (salep ekstrak daun murbei 20%). Masing ? masing kelompok diamati perbedaan jumlah fibroblas dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Rata - rata jumlah fibroblas didapatkan K-I 21,33 ± 1,74, K-II 13,28 ± 1,48, K-III 17,56 ± 1,75, K-IV 23,11 ± 2,38. Hasil uji Oneway Anova antara masing-masing kelompok perlakuan diperoleh perbedaan signifikan (p< 0,05), Jumlah rata-rata persentase fibroblas pada ekstrak salep 10% dan salep 20% berbeda bermakna dengan jumlah rata-rata persentase fibroblas pada kelompok perlakukan kontrol negatif.
Berdasarkan hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa salep ekstrak daun murbei dari ekstrak daun murbei meningkatkan jumlah fibroblas dalam penyembuhan luka sayat.
Kata kunci :Salep, daun murbei, jumlah fibroblas