Abstract :
Strategi pengkondisian MSC pada saat kultur dapat mengoptimalkan potensi terapi. Peningkatan sekresi faktor tropik dengan pengkondisian MSC memungkinkan peningkatan terapi yang lebih baik. Stimulasi inflamasi pada pengkondisian MSC salah satunya dapat menggunakan TNF-?. TNF-? terdapat pada jaringan yang mengalami luka atau injury dan keluar sebagai respon inflamasi. selain TNF-?, respon jaringan yang mengalami injury akan mengeluarkan mediator-mediator inflamasi lain seperti IL-1, dan IL-6. Salah satu faktor tropik berupa growth factor yang dihasilkan dari MSC adalah PDGF. PDGF dan isoformnya merangsang pertumbuhan serta kelangsungan hidup dan motilitas sel mesenchymal serta berbagai jenis sel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh serum tikus injury pada MSC terhadap kadar PDGF.
Metode penelitian eksperimental secara in vitro menggunakan post test control group design pada Mesenchymal Stem Cell yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol, kelompok P1 (dosis serum tikus injury 5%) dan kelompok P2 (dosis serum tikus injury 10%) dengan kadar TNF-? 1,96 pg/ml dan selanjutnya diinkubasi selama 24 jam. Pengukuran kadar PDGF dengan menggunakan ELISA. Hasil data penelitian diuji menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan Post Hoc LSD.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah rata-rata kadar PDGF pada kelompok K (57,32±1,32 pg/ml), kelompok P1 (64,03±1,42 pg/ml) dan kelompok P2 (60,12±1,38 pg/ml). Hasil uji One Way Anova menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p=0,003 (p<0,05).
Kesimpulan penelitian ini menunjukan pemberian serum tikus injury pada Mesenchymal Stem Cell memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kadar Platelet Derived Growth Factor (PDGF).
Kata Kunci : Mesenchymal Stem Cell, Platelet Derived Growth Factor, TNF-?