DETAIL DOCUMENT
PERUBAHAN LUAS GENANGAN AIR AKIBAT AMBLESNYA TANAH (LAND SUBSIDENCE) PADA DATARAN ALLUVIAL KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Kecamatan Semarang Tengah)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Sultan Agung
Author
HARIAWAN, EKY SULISTIYO
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2018-02-13 03:48:40 
Abstract :
Salah satu kota di Indonesia yang mengalami penurunan muka tanah adalah Kota Semarang. Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang terletak di pesisir urata provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah ±373,4 km2 dan memiliki jumlah penduduk sekitar 1.634.482 jiwa (2016). Penurunan tanah di Kota Semarang menyebabkan banjir dan rob yang sering terjadi dikala musim hujan dan air laut pasang. Dampak yang paling parah terjadi dibeberapa kecamatan diantaranya Semarang Utara, Gayamsari, Semarang Timur, Pedurungan, Semarang Tengah, dan Genuk. Amblesan tanah di sebagian Kota Semarang menjadi masalah yang serius, karena daerah tersebut umumnya merupakan kawasan permukiman, industri, perdagangan dan jasa. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji dan memprediksi besar dan lama amblesan tanah (land subsidence) pada dataran alluvial akibat beban dan sifat mekanis tanah serta mengkaji dan memprediksi perubahan luas genangan pada dataran alluvial akibat amblesan tanah (land subsidence). Penelitian ini bertujuan mencari besarnya penurunan tanah akibat konsolidasi yang merupakan salah satu penyebab terjadiya amblesan menggunakan metode eksperimental. Untuk menguji analisis amblesan endapan alluvial diperoleh dengan perhitungan di laboratorium berdasarkan sampel dan data primer. Perhitungan dilakukan dengan dua cara, cara pertama menghitung model fisik dengan pendekatan 1D Terzaghi, sedangkan cara kedua memprediksi amblesan menggunakan software GEOSTUDIO Office hasilnya prediksi berupa besar dan lama amblesan dengan variasi beban dan kondisi mekanik tanah yang berbeda. Selanjutnya membandingkan hasil perhitungan menggunakan model fisik dengan hasil perhitungan menggunakan software GEOSTUDIO Office untuk mendapatkan hasil akhir berapa besar dan lama amblesan lahan serta kecenderungan amblesan. Sedangkan untuk menghitung luas genangan direncanakan perubahan luasan genangan dengan menggunakan software GIS (Geographic Information System),. Hasil dari penelitian ditiga lokasi yaitu titik jl. Imam bonjol, titik jl. Gajah Mada, titik jl. MT Haryono yang menggunakan pendekatan 1D Terzaghi, didapat amblesan terkecil 21,2 cm selama 18,741 tahun di jl. MT Haryono dan amblesan terbesar 64,2 cm selama 17,781 tahun di jl. Imam Bonjol. Sedangkan pendekatan menggunakan software GEOSTUDIO amblesan terkecil yaitu 24,66 cm selama 18,741 tahun di jl. MT Haryono dan amblesan terbesar 68,5 cm selama 17,781 tahun di jl. Imam Bonjol. Kecenderungan amblesan semakin ke utara semakin besar dan waktunya semakin lama. Amblesan lahan pada dataran alluvial terus meningkat akibatnya genangan pada pemukiman penduduk yang lokasinya dekat dengan sungai maupun saluran-saluran drainase, terus bertambah luas. Antara tahun 2018 sampai 2037 terjadi penambahan luas genangan di kawasan kecamatan Semarang tengah seluas 239,63 Ha. Kata kunci: Alluvial, Konsolidasi, Amblesan, Genangan, GIS, GEOSTUDIO 
Institution Info

Universitas Islam Sultan Agung