DETAIL DOCUMENT
EKSISTENSI RUANG TRADISIONAL PADA PERMUKIMAN BENTENG KERATON KULISUSU (Studi Kasus: Kabupaten Buton Utara)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Sultan Agung
Author
KAHIRUN, AHMAD SYAHRIZAL
Subject
TD Environmental technology. Sanitary engineering 
Datestamp
2018-01-23 05:04:08 
Abstract :
Permukiman Benteng Keraton Kulisusu merupakan kawasan yang berdiri sejak ± abad ke-15 dilindungi oleh sebuah benteng sebagai lambang perlindungan dan keamanan. Kepercayaan dan kebudayaan masyarakat yang masih relatif kental membuat kawasan permukiman Benteng Keraton Kulisusu memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan permukiman lain. Eksistensi permukiman Keraton Kulisusu dalam perkembangannya sesuai dengan kemajuan zaman saat ini semakin mengalami perubahan. Hal ini di khawatirkan dapat menghilangkan nilai-nilai permukiman Keraon Kulisusu sebagai Permukiman Tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi ruang tradisional pada permukiman benteng keraton kulisusu dengan pengkajian sistem tempat dan sistem aktifitas pada permukiman benteng keraton kulisusu. Adapun untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, maka digunakan metode penelitian deduktif kualitatif dengan pendekatan rasionalistik. Teknik analisis yang digunakan peneliti dalam studi ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis verifikatif. Dari hasil penelitian di temukan bahwa ekistensi ruang tradisional terjadi pada: (1) Identitas bentuk bangunan yang memiliki nilai filosofis adat kulisusu yang selalu di analogikan terhadap tubuh manusia, tuhan, dan agama; (2) Kebertahanan pola dan bentuk ruang Keraton Kulisusu sebagai ruang inti yang sangat di sakralkan oleh masyarakat setempat sebagai tempat tonuana (roh leluhur); (3) Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan tonuana (roh leluhur) dalam setiap pelaksanaan kebudayaan dan ritual membuat makna ruang Keraton Kulisusu serta tradisi ritual dan upacara adat masyarakat kulisusu bertahan hingga saat ini; (4) Sistem pelapisan sosial yang mengedepankan rasa solidaritas antar sesama yang disebut mengkawalo. Kata Kunci: Ruang, Permukiman tradisional, Kulisusu 
Institution Info

Universitas Islam Sultan Agung