DETAIL DOCUMENT
BITUMEN MODIFICATION USING HYDRATED LIME
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Sultan Agung
Author
AMRULLAH, ASWANDI
DONY, DONY ROHMAD
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2018-01-23 05:23:45 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kelayakan penggunaan Kapur sebagai bahan modifikasi aspal. Agar dapat dicampurkan dengan aspal, kapur harus dalam keadaan kering dan lolos dalam saringan #100 & #200. Aspal yang digunakan adalah aspal dengan penetrasi 80/100 variasi campuran adalah 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat aspal, kemudian campuran tersebut dipanaskan dengan suhu kisaran 160o C dengan kecepatan 800 rpm dalam kurun waktu 60 menit dengan 75 μm. Kelima campuran kapur dengan bitumen tersebut dinamakan Properties Of Hydrated Lime Modified Bitumen (HL-MB). Ada beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya uji penetrasi, softening point, dan uji marshal.Pengujian Penetrasi dilakukan pada suhu 25oC dan test softening point juga dilakukan untuk menentukan nilai PI. Uji konsistensi yang terdiri dari uji penetrasi, uji titik lembek, dan berat jenis. Dari hasil uji penetrasi dan titik lembek didapatkan angka indeks penetrasi (PI). PI adalah angka yang menyatakan tingkat kerentanan bahan pengikat campuran aspal (bitumen). Semakin tinggi angka PI semakin tahan bitumen terhadap suhu tinggi. Hasil PI menunjukkan bahwa jumlah kadar kapur di dalam bitumen, sebaiknya tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, apabila kadar kapur dalam campuran bitumen terlalu sedikit, maka HL–MB kurang tahan terhadap perubahan suhu, begitu pula apabila kadar kapur dalam campuran terlalu banyak. Dalam penelitian ini, didapatkan nilai PI 5% adalah -1.5, 10% adalah -0,25, 15% adalah 0, 20% adalah -0.5, dan 25% adalah -0.6. Maka, modifikasi dengan 15% Kapur memiliki angka PI yang paling tinggi yaitu 0 digunakan sebagai bahan pengikat campuran aspal tipe SMA. Hasil uji marshall menunjukkan bahwa campuran aspal dengan menggunakan kapur sebagai bahan pengikat memiliki nilai kekakuan yang lebih baik dibandingkan dengan campuran aspal starbit. Hal ini dapat membuktikan bahwa kapur layak digunakan sebagai bahan pengikat aspal. 
Institution Info

Universitas Islam Sultan Agung