Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga saham, volatilitas harga
saham dan volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread saham pada
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) periode Juni 2016 ? Juni 2017. Penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling dan menghasilkan sampel sebanyak 9 perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi data panel
(fixed effect model) dengan menggunakan software Eviews 9 untuk memproses
dan mengolah data yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga
saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread, hal ini
menunjukan jika semakin tinggi harga saham maka bid-ask spread akan semakin
rendah, sebaliknya jika harga saham menurun maka bid-ask spread akan
meningkat. Kondisi tersebut terjadi karena harga saham yang tinggi dapat
diartikan sebagai saham yang aktif diperdagangkan. Semakin aktif suatu saham,
maka investor tidak akan menahan sahamnya terlalu lama sehingga menyebabkan
biaya kepemilikan menurun dan spread menyempit. Volume perdagangan saham
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread saham, hal ini
menunjukan jika semakin tinggi volume perdagangan saham maka bid-ask spread
akan semakin rendah, sebaliknya jika volume perdagangan saham menurun maka
bid-ask spread akan meningkat. Meningkatnya volume perdagangan akan
menyebabkan saham menjadi semakin likuid, sehingga dealer tidak perlu
menyimpan saham terlalu lama, sehingga menurunkan biaya kepemilikan saham
dan memperkecil nilai bid-ask spread saham tersebut dan sebaliknya jika volume
perdagangan saham menurun maka bid-ask spread akan meningkat. Untuk
variabel volatilitas harga saham berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap bidask spread saham. Hasil pada penelitian ini juga menunjukan jika investor di
Indonesia memiliki profil risiko dengan tipe konservatif yaitu investor yang
cenderung menghindari risiko tinggi (risk averse) dan memilih jenis investasi
dengan risiko yang serendah-rendahnya. Hasil yang signifikan pada harga saham
dan volume perdagangan saham menandakan jika investor di Indonesia lebih
berminat pada saham-saham yang aktif diperdagangkan karena lebih liquid dan
mudah melakukan jual-beli. Kemudahan melakukan trading tersebut menandakan
jika risiko yang ada terbilang cukup rendah.