Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Self Compassion pada peserta didik yang mengalami keluarga bercerai di SMK Negeri Wilayah Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan melibatkan 165 responden dari 16 sekolah sebagai sample. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survey dan analisis datanya menggunakan teknik kategorisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Self Compassion peserta didik yang mengalami keluarga bercerai di SMK Negeri Wilayah Jakarta Selatan termasuk ke dalam kategori sedang yaitu sebesar 67% atau sebanyak 111 peserta didik. Selanjutnya, 29% atau sebanyak 48 responden berada dalam kategori tinggi. Pada kategori rendah, terdapat sejumlah 6 responden atau sebesar 4%. Hasil ini menunjukkan bahwa para peserta didik perlu meningkatkan kemampuan Self Compassion mereka karena masih ada kecenderungan untuk melakukan kritik diri, merasa terasing, dan melebih-lebihkan masalah dan perasaan saat mengalami masalah. Oleh sebab itu, guru bimbingan konseling perlu membuat rancangan program bimbingan konseling dan memberikan layanan konseling terutama layanan responsif, bisa berupa layanan konseling individual, konseling kelompok, ataupun layanan konsultasi yang bertujuan untuk membangun kemampuan Self Compassion pada diri peserta didik khususnya yang berasal dari keluarga yang bercerai.
Kata Kunci : Self Compassion, Keluarga Bercerai, Peserta Didik SMK, Jakarta Selatan
This study aims to determine the description of Self Compassion of students who experienced divorced families in State Vocational Schools all over South Jakarta. The sampling technique in this study was purposive sampling by involving 165 respondents from 16 schools as a sample. This study was a descriptive quantitative using a survey method and the data analysis used a categorization technique. The results showed that Self Compassion of students who experienced divorced families in State Vocational Schools all over South Jakarta was included in the moderate category of 67% or about 111 students. Furthermore, 29% or about 48 respondents were in the high category. In the low category, there were 6 respondents or 4%. These results indicates that the students need to improve their Self Compassion ability because there is still a tendency to self-criticize, feel alienated, and exaggerate problems and feelings when experiencing problems. Therefore, counseling guidance teachers need to design counseling guidance programs and provide counseling services especially responsive services, which can be individual counseling, group counseling, or consulting services to build Self Compassion ability for students especially for those who are from divorced families.
Keywords : Self Compassion, Divorced Families, State Vocational High Schools Students, South Jakarta