Abstract :
Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul pembelajaran hypercontent untuk mahasiswa asal daerah 3T di kampus STKIP Surya, dengan metode R&D (Research & Development) dan model Derek Rowntree. Makna hypercontent diadopsi dari cara membaca secara digital yang bersifat non-linear. Modul hypercontent menggabungkan antara hypertext, hypermedia, dan hyperlink menjadi satu bagian sehingga mampu memperkaya isi materi pada modul seperti video beranimasi, akses materi secara online menggunakan Qr-code dan menjadikan modul menjadi media yang interaktif. Berdasarkan hasil observasi terhadap 50 orang mahasiswa mengenai kebutuhan modul pembelajaran dan gaya belajar mahasiswa mendapatkan hasil 92% mahasiswa menyatakan membutuhkan modul, dan 34 orang memiliki gaya belajar visual. Kesimpulan hasil observasi menyatakan bahwa mahasiswa sangat memerlukan modul pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajar mahasiswa, selanjutnya hasil uji kelayakan oleh ahli materi dengan hasil 72.6 atau layak, uji ahli media dengan hasil 82.9 atau sangat layak, dan uji ahli desain pembelajaran dengan hasil 91.25 atau sangat layak. Selanjutnya hasil uji one to one terhadap tiga orang mahasiswa dengan hasil rata-rata 97.47 atau media sangat layak digunakan, dan yang terakhir uji efektivitas dengan melihat nilai t tabel -10.130 < -2.2 artinya menolak H0 dan keputusan modul pembelajaran hypercontent sangat efektif sebagai bahan belajar mandiri oleh mahasiswa asal daerah 3T di kampus STKIP Surya.
Kata Kunci: Modul hypercontent, Media interaktif, video animasi, QR-Code
This study aims to develop a hypercontent learning module for students from the
3T area on the STKIP Surya campus, using the R&D (Research & Development)
method and the Derek Rowntree model. The meaning of hypercontent is adopted from
how to read digitally which is non-linear. The hypercontent module combines
hypertext, hypermedia, and hyperlinks into one part so that it can enrich the content of
the material in the module such as animated videos, access material online using Qrcode, and turn the module into interactive media. Based on the results of preliminary
research on 50 students regarding the need for learning modules and student learning
styles, it was found that 92% of students needed modules and 34 people who had visual
learning styles. The conclusion of the observation results states that students need a
learning module that is suitable with the characteristics of student learning, then the
results of the feasibility test by material experts with 72.6 results or feasible, media
expert test with results of 82.9 or very feasible, and learning design expert test with
results of 91.25 or very worthy. Furthermore, the results of the one to one test on three
students with an average result of 97.47 or the media is very feasible to use, and the
last is the effectiveness test by looking at the t-table -10.130 <-2.2 meaning it rejects
H0 and the decision of the hypercontent learning module is very effective as
independent learning material by students from 3T in the STKIP Surya campus.
Keywords: Hypercontent module, interactive media, animated video, QR Code