Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tuturan imperatif guru bahasa Indonesia SMPIT Al Haraki Depok dalam interaksi belajar mengajar melalui online learning. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juli 2020. Fokus penelitian ini adalah tuturan guru yang dilihat berdasarkan konstruksi tuturan dan makna pragmatik imperatifnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa tabel analisis data yang terdiri atas konteks tuturan, makna tindak ilokusi, kontruksi tuturan, makna pragmatik imperatif, dan analisis. Hasil yang diperoleh dari 233 data tuturan hasil analisis, terdapat 49,7% (116) pada sesi 1 dan 50,3% (117) pada sesi 2. Dari 116 tuturan pada sesi 1, 67,2% (78) tuturan berkonstruksi imperatif, 19,8% (23) tuturan berkonstruksi deklaratif, dan 12,9% (15) tuturan berkonstruksi interogatif. Dari 117 tuturan pada sesi 2, 52,1% (61) tuturan berkonstruksi imperatif, 37,7% (44) tuturan berkonstruksi deklaratif, dan 10,2% (12) tuturan berkonstruksi interogatif. Pada sesi 1, frekuensi kemunculan tuturan terbesar ialah tuturan yang berkonstruksi imperatif yang bermakna pragmatik imperatif permintaan dan larangan yaitu (13) dan frekuensi kemunculan tuturan terkecil ialah tuturan yang berkonstruksi imperatif yang bermakna pragmatik imperatif anjuran dan tuturan yang berkonstruksi interogatif yang bermakna pragmatik imperatif persilaan yaitu (1). Pada sesi 2, frekuensi kemunculan tuturan terbesar ialah tuturan yang berkonstruksi deklaratif yang bermakna pragmatik imperatif suruhan yaitu (28) dan frekuensi kemunculan tuturan terkecil ialah tuturan yang berkonstruksi imperatif yang bermakna pragmatik imperatif permohonan dan bujukan (1), tuturan yang berkonstruksi deklaratif yang bermakna pragmatik imperatif larangan (1), dan tuturan yang berkonstruksi deklaratif yang bermakna pragmatik imperatif persilaan (1). Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa melalui penggunaan tuturan imperatif dalam KD 3.11 yang meminta siswa untuk menganalisis struktur dan kebahasaan teks negosiasi yang dibaca dan KD 4.11 yang meminta siswa untuk membuat teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan teks negosiasi di kelas X SMA/MA/SMK.
This study aims to obtain information about the imperative speech of Indonesian language teachers at SMPIT Al Haraki Depok in teaching and learning interactions through online learning. This research was conducted from April to July 2020. The focus of this research is the teacher's speech based on the construction of the speech and its imperative pragmatic meaning. The method used in this research is descriptive qualitative method. The instrument used was a data analysis table consisting of the context of the speech, the meaning of illocutionary acts, speech construction, imperative pragmatic meaning, and analysis. The results obtained from 233 speech data analysis results, there were 49.7% (116) in session 1 and 50.3% (117) in session 2.Of the 116 speeches in session 1, 67.2% (78) of the speech constructed imperative , 19.8% (23) utterances with declarative construction, and 12.9% (15) utterances with interrogative constructs. Of the 117 utterances in session 2, 52.1% (61) were of an imperative construction, 37.7% (44) were of a declarative construction, and 10.2% (12) were of an interrogative construction. In session 1, the largest frequency of speech appearances was speech with imperative construction which meant imperative pragmatics of requests and prohibitions, namely (13) and the smallest frequency of appearance of speeches was speech with imperative construction which meant pragmatic imperative of suggestions and speech that had interrogative construction meaning pragmatic imperative of speech, namely (1). In session 2, the largest frequency of speech appearances was speech with declarative construction which meant imperative message pragmatics, namely (28) and the smallest speech appearance frequency was speech with imperative construction meaning pragmatic imperative request and persuasion (1), speech with a declarative construction meaning pragmatic imperative prohibition (1), and speech with a declarative construction which means pragmatic imperative of sentence (1). The results of this study can be implicated in learning Indonesian for students through the use of imperative speech in KD 3.11 which asks students to analyze the structure and language of the negotiating text that is read and KD 4.11 which asks students to make negotiating texts by paying attention to the structure and language of the negotiating text in class X SMA / MA / SMK.