DETAIL DOCUMENT
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Adversity Quotient (AQ) Tipe Quitter Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIIIE SMPN 22 Kota Jambi
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jambi
Author
Wahyu, Tri Dedy
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2020-06-30 02:59:50 
Abstract :
ABSTRAK Wahyu, T. Dedy. 2020. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Adversity Quotient (Aq) Tipe Quitter Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIIIE SMPN 22 Kota Jambi : Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Jefri Marzal , M.Sc. D.I.T. (II) Dra. Roseli Theis, M.S Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Tahapan Polya Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecaan masalah matematika siswa berdasarkan langkah polya dalam menyelesaikan soal matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel Dalam penelitian ini kemampuan pemecahan masalah matematika yang diukur berdasarkan tahapan penyelesaian soal yaitu berdasarkan langkah polya. Adapun tahapan nya antara lain memahami masalah, membuat rencana untuk menyelesaikan masalah, melaksanakan penyelesaian masalah, dan memeriksa kembali jawaban. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantiatif (mix method). Penelitian dilakukan pada SMP Negeri 22 Kota Jambi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 orang siswa yang diambil dari kelas VIII-E, yaitu siswa yang memiliki Adversity Quotient tipe Quitter. Hasil penelitian terlihat bahwa Subjek SQ1, SQ2, SQ3,dan SQ4 mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang diberikan oleh peneliti tetapi hanya sebagian dari langkah polya yang terpenuhi. Informasi terkait ketidaktercapaian tahapan polya tersebut diperoleh dari hasil wawancara peneliti terhadap subjek SQ1, SQ2, SQ3, dan SQ4. Adapun dalam hasil wawancara dikatakan bahwa SQ1 dan SQ2 kurang memahami penggunaan metode eliminasi dan substitusi, serta mereka membutuhkan waktu yang lama ketika menerima penjelasan dari guru, kemudian adapun dalam hasil wawancara subjek SQ3 dan SQ4 dikatakan bahwa subjek hanya memeriksa kembali ke persamaan seperti biasa, serta subjek SQ3 dan SQ4 tidak mampu menyimpulkan permasalahan tersebut. Hal ini diperkuat juga dengan informasi yang diperoleh peneliti dari hasil angket adversity quotient oleh SQ1,SQ2, SQ3 dan SQ4. 
Institution Info

Universitas Jambi