DETAIL DOCUMENT
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Impulsif dalam Pemecahan Masalah Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Jambi
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jambi
Author
Sinaga, Sucni Ningsih
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2020-03-23 02:26:19 
Abstract :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena yaitu rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 5 Kota Jambi, dalam menyelesaikan suatu masalah. Untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan tata bahasa, kemampuan memahami wacana, kemampuan sosiolinguistik, dan kemampuan strategis. Untuk menganalisis keempat indikator kemampuan komunikasi matematis ini dapat dilakukan dengan cara siswa menyelesaikan masalah matematika. Karakteristik siswa juga dikenal dengan gaya kognitif dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa, dalam hal ini siswa gaya kognitif impulsif dijadikan subjek penelitian. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa impulsif dalam pemecahan masalah pada materi sistem persamaaan linear dua variabel. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIE SMP Negeri 5 Kota Jambi yang mempunyai gaya kognitif impulsif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes gaya kognitif (MFFT), tes soal pemecahan masalah pada materi sistem persamaan linear dua variabel, pedoman wawancara, pengamatan terhadap siswa impulsif dalam pemecahan masalah matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa impulsif dalam pemecahan masalah matematika yaitu untuk IM1, IM2, IM3, IM4, dan IM5 mengerjakannya dengan cukup baik dan cara mereka mengkomunikasikannya sudah cukup matematis dan sistematis dengan aturan yang berlaku walaupun masih ada beberapa kekurangan. Secara umum kelima subjek telah mampu menganalisis semua informasi-informasi pada soal dan telah melaksanakan penyelesaian masalah dan menyimpulkannya dengan cukup baik walaupun masih ada kesalahan dalam penulisan maupun perhitungannya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa impulsif dalam pemecahan masalah yaitu IM1 mampu menguasai dua indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan tata bahasa dan kemampuan strategis, IM2 belum menguasai keempat indikator kemampuan komunikasi matematis, IM3 mampu menguasai tiga indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan tata bahasa, kemampuan sosiolinguistik, dan kemampuan strategis, IM4 mampu menguasai dua indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan tata bahasa dan kemampuan sosiolinguistik, dan untuk IM5 belum menguasai keempat indikator kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan hasil analisis kemampuan komunikasi matematis maka didapatlah persentasi ketercapaian indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan tata bahasa IM1, IM3, dan IM4 mendapatkan persentasi 100% sedangkan IM2 mendapatkan persentasi 81% dan IM5 mendapatkan persentasi 69%; kemampuan memahami wacana, subjek IM1 mendapatkan persentasi 56%, IM2 mendapatkan persentasi 44%, IM3 mendapatkan persentase 83%, IM4 mendapatkan persentasi 61%, dan IM5 mendapatkan persentasi 44%; kemampuan sosiolinguistik IM1, IM3, dan IM4 mendapatkan persentasi 100% sedangkan IM2 dan IM5 mendapatkan persentasi 75%; dan kemampuan strategis IM3 mendapatkan persentase 100%, IM4 mendapatkan persentasi 83%, IM2 mendapatkan persentasi 50%, IM1 dan IM5 mendapatkan persentasi 33%. Dari keempat indikator kemampuan komunikasi matematis, hampir rata-rata siswa impulsif belum mampu memenuhi semua indikator dari kemampuan komunikasi matematis, hal ini tentu disebabkan oleh karakteristik yang dimiliki subjek yaitu kurang cermat dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah tersebut, tidak sistematis dalam menuliskan jawaban soal pemecahan masalah, cepat dalam mengambil keputusan tanpa dipikirkan terlebih dahulu jawaban yang ia berikan, cepat dalam menjawab tetapi jawaban yang ia berikan banyak yang salah, memiliki jumlah jawaban yang benar sedikit, membutuhkan waktu rata-rata ? 7,25 menit dalam menyelesaikan soal. Untuk itu guru hendaknya membiasakan siswa terlatih dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah dengan menerapkan prosedur matematika yang tepat dan membimbing siswa sesuai dengan gaya kognitif siswa guna menunjang kemampuan komunikasi matematis siswa. 
Institution Info

Universitas Jambi