Abstract :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih rendahnya interaksi siswa dalam kelas dikarenakan saat pembelajaran siswa tidak mau mengungkapkan masalah yang dihadapinya. Sebagian besar siswa juga merasa terbebani saat diberikan soal berbentuk uraian karena mereka harus memahami masalah yang ada pada soal tersebut, terlebih lagi menurut siswa penyelesaian masalahnya yang rumit dan panjang. Dengan demikian dibutuhkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan kegiatan belajar berjalan secara optimal.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dan model Direct Instruction.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Kota Jambi semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Dari populasi tersebut diambil sampel untuk dilaksanakan penelitian dengan teknik pengambilan sampel yaitu Cluster Random Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa dan guru serta soal post test diakhir pelaksanaan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas yang mengikuti model pembelajaran matematika Learning Together dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas yang mengikuti model Direct instruction pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Dimana rata - rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas yang mengikuti model pembelajaran matematika Learning Together adalah 72,2 lebih baik daripada kelas yang mengikuti model pembelajaran langsung yaitu 62,5. Ini dikarenakan penerapan model pembelajaran matematika Learning Together dalam proses pembelajaran tidak monoton dan tidak hanya terpusat pada guru, siswa jadi cenderung terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kerjasama dalam mencoba menemukan berbagai kemungkinan dalam menyelesaikan permasalahan. Model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menuangkan ide, pikiran, pengalaman, dan pendapatnya dengan benar.