Abstract :
Pemahaman konsep dalam pembelajaran sains merupakan hal yang sangat penting guna menghindari kesalahan konsep pada siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas XII IPA 5 dan XII IPA 6 di SMAN 8 Kota Jambi, terdapat hampir 50% siswa masih belum paham mengenai konsep-konsep pada materi listrik arus searah dan juga banyak yang mengatakan bahwa materi listrik arus searah ini sulit untuk dipahami. Namun, ada juga dari beberapa siswa mengatakan bahwa materi listrik arus searah ini merupakan materi yang membingungkan siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemahaman konsep siswa berdasarkan resource theory siswa yang melaksanakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang melaksanakan pembelajaran secara konvensional.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Jambi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian randomized pre-test dan post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 8 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020 dan sampel penelitian yang digunakan adalah siswa kelas XII IPA 5 dan IPA 6 SMAN 8 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana pada kelas eksperimen berjumlah 40 siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol berjumlah 40 siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Data pretest-post-test dikumpulkan menggunakan tes yaitu tes pilihan ganda beralasan. Selanjutnya data dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan Independent Samples T Test menggunakan SPSS versi 21.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa berdasarkan resource theory antara siswa yang melakasanakan model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang melakasanakan pembelajaran secara konvensional. Perbedaan ini bisa dilihat dari rata-rata nilai post-test kelas eksperimen 85.53 dan nilai post-test kelas kontrol 72.73. Berdasarkan uji hipotesis didapat nilai F hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, dimana nilai Fhitung = 6.18 dengan taraf signifikansi 0.000. Angka signifikansi ini lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05), maka H0 yang menyatakan bahwa ?tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti model inkuiri terbimbing dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional?, ditolak. Ini berarti Ha yang menyatakan bahwa ?terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti model inkuiri terbimbing dengan siswa yang mengikuti mode pembelajaran konvensional?, diterima.