Abstract :
Ketulian menggambarkan kehilangan pendengaran di salah satu atau kedua telinga. Ada tiga jenis tuli yaitu tuli konduktif, tuli sensorineural, dan tuli campuran. Untuk menentukan bagaimana pola dari gangguan pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan audiometri nada murni yang dapat mengukur derajat gangguan pendengaran, menentukan jenis gangguan pendengaran yang dilihat melalui hasil audiogram. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik ketulian di Poliklinik THT RSUD H Abdul Manap Jambi berdasarkan pemeriksaan audiometri nada murni. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan retrospektif deskriptif dengan data sekunder yang berasal dari rekam medis pasien. Penelitian berlangsung pada bulan Oktober 2018- Februari 2019 di Poliklinik THT RSUD H Abdul Manap Jambi. Hasil : Dari hasil pengolahan data didapatkan dari 45 subjek penelitian 1) Tuli paling banyak terjadi pada laki-laki yaitu 25 pasien (55,6 %) 2) pasien yang di diagnosa gangguan sensorineural lebih banyak yaitu 16 pasien ( 35,5 %) dibandingkan gangguan konduktif dan campuran , namun tidak berbeda jauh jumlahnya 3) pada kelompok umur 45-65 tahun gangguan pendengaran paling banyak yaitu sebanyak 20 pasien ( 44,4 % ) 4) pada tuli sensorineural derajat berat paling banyak ditemukan yaitu 5 pasien ( 33,3 % ). Pada pekerjaan yang paling banyak yaitu pekerja swasta yang bekerja di pabrik sebanyak 15 orang ( 33,3%) Kesimpulan Tulisensorineural paling banyak ditemukan. Laki -laki lebih banyak ditemukan menderita gangguan pendengaran dibandingkan perempuan. Kelompok usia 45-65 tahun yang banyak mengalami ketulian. Derajat tuli aling banyak terjadi pada tuli sensorineural derajat berat dan pekerjaan yang paling banyak menderita tuli yaitu pekerja pabrik Kata kunci : audiometri nada murni , jenis tuli , derajat tuli, RSUD H Abdul Manap Jambi