Abstract :
Gangguan pendengaran akibat bising adalah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising di lingkungan kerja. Pabrik kayu merupakan salah satu industri yang pada proses pengerjaannya menghasilkan bising. Bising tersebut dihasilkan dai pemotongan /penggergajian kayu menggunakan mesin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara paparan bising di pabrik kayu terhadap terjadinya gangguan pendengaran akibat bising. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja di pabrik kayu CV. Kahwa Jaya Saw Mill. Sampel dipilih berdasarkan kriteria : usia kerja, tidak memiliki riwayat atau sedang memiliki infeksi telinga yang menyebabkan gangguan pendengaran.Sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang. Semua sampel diperiksa melalui pemerikasaan audiometri. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 67,9 % responden yang terkena paparan kebisingan lebih dari 8 jam mengalami gangguan pendengaran akibat bising dan sebanyak 70,4% responden yang terkena paparan bising dengan intensitas kebisingan lebih dari 85 dB mengalami gangguan pendengaran akibat bising Kesimpulan: Terdapat hubungan antara intensitas dan lama paparan kebisingan terhadap terjadinya gangguan pendengaran akibat bising pada pekerja di pabrik kayu CV. Kahwa Jaya Saw Mill. Kata kunci : Gangguan pendengaran akibat bising(NIHL), bising, Sawmill