DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Penambahan Hasil Degradasi Ampas Tebu Oleh Bakteri Selulolitik Bacillus subtilis pada Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Sebagai Materi Pengayaan Mikrobiologi Terapan.
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jambi
Author
HIBATULLAH, JUANITA
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2019-07-22 03:58:24 
Abstract :
Tebu (Saccharum officinarum) merupakan bahan makanan yang kerap digunakan di Indonesia. Tebu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula pasir, ataupun dapat diolah langsung menjadi minuman. Lahan yang digunakan sebagai tempat perkebunan tebu di Provinsi Jambi memiliki luas 1.664 Ha dan merupakan komoditas perkebunan ke-7 untuk Provinsi Jambi. Namun, dari hasil pemanfaatan tersebut masih banyak limbah tebu yang tidak dimanfaatkan lebih lanjut oleh masyarakat. Salah satu cara pemanfaatan ampas tebu yaitu meningkatkan kualitasnya menggunakan mikroorganisme pendegradasi selulosa atau bakteri selulolitik Bacillus subtilis sehingga dapat dijadikan media pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh degradasi ampas tebu oleh bakteri selulolitik B. subtilis pada media tanam jamur tiram putih (P. ostreatus). Penelitian dilaksanakan pada bulan September ? Desember 2018 di Laboratorium Dasar dan Terpadu Universitas Jambi dan kumbung jamur tiram putih milik Bapak Edi yang beralamat di Jl.Swadaya Raya, RT 07, Bagan Pete, Kota Baru, Jambi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Pelaksanaan penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pada komposisi media yang terdiri atas kontrol (serbuk kayu sengon) dan ampas tebu sebanyak 800, 700, 600, dan 500 g. Parameter yang diamati adalah diameter tudung, berat basah, berat kering, dan kadar air jamur tiram putih yang selanjutnya dianalisis mengunakan Anova dan uji lanjut DNMRT pada taraf kepercayaan ?=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan degradasi ampas tebu pada media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur hal ini dapat dilihat dari parameter diameter tudung, berat basah, dan berat kering jamur tiram putih berdasarkan uji Anova pada taraf 5%. Sedangkan kadar air tidak memberikan pengaruh. Uji DNMRT menunjukkan bahwa penambahan media ampas tebu dengan dosis terbaik terdapat pada komposisi 600 g. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa media degradasi ampas tebu berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram putih dengan konsentrasi 600 g ampas tebu cocok untuk dijadikan media tanam dan dapat meningkatkan pertumbuhan. Penelitian selanjutnya sebaikanya memperhatikan kepadatan baglog serta mengukur kelembaban media disekitar kumbung jamur tiram. 
Institution Info

Universitas Jambi