Abstract :
Kusta merupakan penyakit yang memiliki beban tinggi di masyarakat atau disebut
tripel burden disease. Hal ini dikarenakan penyakit kusta merupakan penyakit
lama yang agenda programnya belum selesai sampai saat ini (unfinished agenda),
penyakit menular di masyarakat (emerging disease), penyakit menular lama yang
timbul kembali (re-emerging disease) dengan jumlah penderita kusta yang masih
banyak setiap tahunnya, namun penemuan penderita baru terkait dengan deteksi
penyakit kusta di komunitas masih sangat sulit. Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan komparatif retrospektif.
Populasi pada penelitian ini adalah petugas dan kader di 30 Puskesmas Wilayah
Jember dengan Jumlah Sampel yang digunakan adalah 70 responden. Teknik
sampling dalam penelitian ini menggunakan Disproportionate stratified random
sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa Cakupan penemuan penderita
kusta baru di Kabupaten Jember dengan Metode Pemeriksaan Kontak Intensif
oleh Kader memiliki cakupan temuan suspect kusta sebesar 61,73% dengan
proporsi terdiagnosis kusta baru sebesar 1,78%, Petugas Kesehatan memiliki
cakupan temuan suspect kusta sebesar 38,26% dengan proporsi terdiagnosis kusta
baru sebesar 2,49%, Metode Pemeriksaan Kontak Intensif oleh Kader maupun
oleh Petugas Kesehatan terhadap penemuan penderita kusta baru di Kabupaten
Jember secara statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan (Sig 2-tailed: 0,344;
?:0,05). Diharapkan perlu dilakukan pelatihan terkait diteksi dini penemuan
penderita kusta secara komprehensif.
Kata Kunci : Pemeriksaan Kontak Intensif, Kader, Petugas Kesehatan,
Penderita Kusta Baru