Abstract :
Retardasi mental merupakan keadaan intelegensi yang kurang sejak masa
perkembangan. Retardasi mental bukan merupakan suatu penyakit walaupun retardasi
mental hasil dari proses patologik dalam otak yang memberikan gambaran
keterbatasan terhadap intelektual dan fungsi adaptif. Peyandang retardasi mental
dalam melakukan aktifitas sehari-hari yang berkaitan dengan merawat diri, dimana
peyandang retardasi mental banyak mengalami kesulitan dalam merawat diri. Untuk
itu penderita retardasi mental harus diberi dukungan orang tua agar ia mampu
mencapai kemampuan fungsional setinggi mungkin. Penelitian ini menggunakan
cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan
tingkat kemandirian anak retardasi mental usia 7-8 tahun di SDLB YPABK
Kabupaten Banyuwangi. Populansinya adalah orang tua yang memiliki anak retardasi
mental yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa YPABK Kabupaten Banyuwangi.
Teknik penelitian ini menggunakan total sampling sedangkan teknik pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
yang erat dukungan orang tua dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental.
Analisa data pada hasil penelitian menggunakan uji Spearman Rho di dapatkan hasil
p value 0,010. Kesimpulan penelitian ini bahwa ada hubungan dukungan orang tua
dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental usia 7-8 tahun di SDLB YPABK
Kabupaten Banyuwangi. Dengan demikian perlu adanya informasi kesehatan pada
orang tua yang memiliki anak retardasi mental agar orang tua mengetahui cara
memberikan dukungaan kepada anak agar anak dapat melakukan aktivitas sehariharri secara mandiri.
Kata Kunci: Dukungan orang tua, tingkat kemandirian