Abstract :
Tujuan penelitian ini
adalah, untuk mengetahui perbedaan tingkat keuntungan di antar strata luas lahan
usahatani kopi rakyat robusta di Kecamatan Sumber Wringin, untuk mengetahui
faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keuntungan usahatani kopi rakyat
robusta di Kecamatan Sumber Wringin, untuk mengetahui perbedaan tingkat
efisiensi penggunaan biaya antar strata luas lahan dalam usahatani kopi rakyat
robusta di Kecamatan Sumber Wringin.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten
Bondowoso. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani kopi yang berpedoman
pada daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Sementara data sekunder
diperoleh dari berbagai literatur dan instansi yang berkaitan dengan penelitian ini.
Data primer dan data sekunder selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan
kualitatif. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel dan diberi penjelasan
secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, usahatani kopi di
Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso menguntungkan dengan
rata-rata keuntungan per hektar sebesar Rp 5.184.611,-. Jika dilihat berdasarkan
skala luas lahan, maka rata-rata keuntungan petani lahan luas lebih besar daripada
petani lahan sempit, dengan rata-rata keuntungan sebesar Rp 4.362.183,- petani
sempit, sedangkan petani lahan luas sebesar Rp 6.007.040,-. Sementara ada
perbedaan keuntungan antar strata luas lahan usahatani kopi, secara statistik
signifikan pada taraf uji 1%. Faktor-faktor keuntungan yang berpengaruh secara
signifikan terhadap keuntungan usahatani kopi yaitu produktivitas, luas lahan,
jumlah tanaman dan biaya produksi. Umur tanaman tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keuntungan usahatani kopi. Penggunaan biaya produksi pada
usahatani kopi sudah efisien, dengan R/C sebesar 1,85. Sementara dilihat dari
strata luas lahan, petani lahan luas lebih efisien dibandingkan petani lahan sempit,
dengan R/C petani lahan sempit sebesar 1,63, sedangkan untuk R/C petani lahan
luas sebesar 2,06. Namun, ada perbedaan efisiensi antar strata luas lahan usahatani
kopi, secara statistik signifikan pada taraf uji 1%.