DETAIL DOCUMENT
Studi Modulus Elastisitas Bambu untuk Konstruksi Sederhana dengan Pengawetan Alami dan Non Alami
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Jember
Author
Prasetyo, Dimas
Subject
624 Civil Engineering 
Datestamp
2024-04-04 01:47:18 
Abstract :
Tumbuhan bambu pada pembangunana infrastruktur bisa dimanfaatkan sebagai elemen struktur ataupun non struktur. Bangunan infrastruktur yang bisa di buat dari bahan bambu ialah pondasi, lantai,balok,kolom,dinding,rangka atap,pintu dan jendela. Di antara sifat mekanik bambu adalah modulus fleksibilitas. Yang berarti perubahan ukuran atau bentuk. Jika suatu benda dapat kembali ke bentuk asalnya jika ketika gaya dihilangkan, benda dikatakan elastis. Ukuran kemampuan material untuk menahan perubahan bentuk atau kelengkungan terjadi sampai batasnya rasio ini disebut Young's Modulus (MoE). Modulus Elastisitas juga kerap di sebut modulus Young adalah rasio tegangan terhadap regangan aksial dengan deformasi elastis. Kuat tarik tiga jenis-jenis bambu yakni bambu ori, bambu petung, dan bambu wilis. Dari tiga macam bambu tersebut memilik kuat tarik yang relative tidak jauh berbeda tetapi kuat tarik yang paling tinggi didapatkan sebesar 114.41 MPa pada bambu ori nodia tepi alami, kuat tarik bambu petung alami nodia tepi sebesar 99.11 MPa, dan kuat tarik bambu wilis alami nodia tepi sebesar 92.53 MPa. Modulus elastisitas tiga macam bambu yaitu bambu ori, bambu petung, dan bambu wilis. Dari tiga macam bambu tersebut memiliki modulus elastisitas yang relative tidak jauh berbeda tetapi modulus elastisitas yang paling tinggi didapatkan sebesar 11596.16 MoE pada bambu petung nodia tepi alami dan non alami/direndam, modulus elastisitas bambu ori nodia tepi alami dan non alami/direndam sebesar 10900.21 MoE, dan modulus elastisitas bambu wilis nodia tengah alami dan non alami/direndam sebesar 9585.19 MoE. 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Jember