DETAIL DOCUMENT
TAHU TAKWA KEDIRI PADA MASA ORDE BARU (PERKEMBANGAN TAHU TAKWA SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA ETNIS TIONGHOA DAN KULINER KHAS DI KEDIRI)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author
Ilma, Arifatul
BUDIANTO, AGUS
BUDIONO, HERU
Subject
618 History (history) 
Datestamp
2020-08-21 02:04:06 
Abstract :
Kediri merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan migrasi para imigran Tionghoa. Imigran tionghoa yang telah bermukim di beberapa wilayah di Kediri membaur dengan masyarakat Kediri dan memunculkan akulturasi dari berbagai aspek, tak terkecuali kuliner. Pada masa orde baru, orang- orang etnis Tionghoa mengalami berbagai bentuk diskrimasi dari pemerintah, namun mereka mampu mempertahankan eksistensi budaya mereka dengan adanya kuliner tahu takwa. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang (1) Sejarah Perkembangan Etnis Tionghoa di Kediri (2) Perkembanga tahu takwa Kediri pada masa Orde Baru (1966- 1998) (3) Tahu takwa sebagai identitas budaya etnis Tionghoa dan sebagai kuliner khas Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dalam pendekatan kualitatif tidak sekedar mendeskripsikan sebuah fenomena, namun yang terpenting adalah menjelaskan makna. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang terdiri dari 4 tahapan yaitu pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, Interpretasi, dan penyusunan secara kronologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Tionghoa di Kediri berkembang dalam berbagai sektor kehidupan diantaranya adalah dalam sektor pendidikan ditunjukkan dengan berdirinya sekolah Tiong Hwa Hwee Kwan (THHK), dalam sektor perekonomian terdapat beberapa toko yang berkembang diantaranya adalah toko soerabaja dan toko Soen & Co. Kawasan perdagangan masyarakat etnis Tionghoa di Kediri berada di Jalan Pattimura dan Jalan Dhoho dan pusat kawasan Pecinan berada di perempatan sumur bor. Etnis Tionghoa di Kediri sebagai etnis minoritas mendapat perlakuan diskriminatif, khusunya pada masa orde baru. Mereka diperlakukan secara diskriminatif dengan dibatasinya aktivitas agama, budaya, dan politik. Etnis Tionghoa di beri kesempatan dalam mengembangkan perekonomian, khususnya dalam hal perdagangan. Hal tersebutlah yang menyebabkan banyaknya usaha yang berkembang, termasuk salah satunya adalah industri pengolahan tahu takwa. Kuliner tahu takwa menjadi salah satu bentuk akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dengan masyarakat Kediri. Keberadaan kuliner tahu takwa tidak terlepas dari berkembangnya industri pengolahan tahu takwa di Kediri. Hingga saat ini, tahu takwa dijadikan sebagai ikon kuliner Kota Kediri. 
Institution Info

Universitas Nusantara PGRI Kediri