DETAIL DOCUMENT
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA 1 MAN 1 KOTA KEDIRI
Total View This Week0
Institusion
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author
Asmarani, Novika Dyah Ayu Dzalikha
YOHANIE, DIAN DEVITA
HANDAYANI, APRILIA DWI
Subject
120 Mathematics 
Datestamp
2021-08-16 08:15:41 
Abstract :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang dilakukan di MAN 1 Kota Kediri didapatkan bahwa terdapat siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika. Kemampuan dalam menyelesaikan soal matematika erat kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kritis siswa perlu dilakukan agar dapat dilakukan upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis juga dipengaruhi oleh faktor afektif salah satunya adalah kemandirian belajar. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi dalam pemecahan masalah matematika? (2) Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki kemandirian belajar sedang dalam pemecahan masalah matematika? (3) Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah dalam pemecahan masalah matematika?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek siswa kelas XI MIPA 1 MAN 1 Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan angket kemandirian belajar untuk mengelompokan subjek menjadi kelompok kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dari masing-masing kelompok dipilih 1 subjek dengan nilai angket tertinggi pada setiap kelompok. Selanjutnya 3 subjek terpilih diberikan tes kemampuan berpikir kritis dan diwawancarai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Siswa kemandirian belajar tinggi memenuhi aspek interpretasi, analisis, evaluasi, dan regulasi diri dengan baik. Siswa kemandirian belajar tinggi kurang baik pada aspek inferensi dan penjelasan. (2) Siswa kemandirian belajar sedang memenuhi indikator interpretasi dengan baik. Sedangkan pada indikator analisis, evaluasi, inferensi dan penjelasan siswa kemandirian belajar sedang kurang baik. Pada aspek regulasi diri siswa kemandirian belajar sedang tidak baik. (3) Siswa dengan kemandirian belajar rendah memiliki aspek interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan penjelasan yang kurang. Sedangkan pada aspek regulasi diri siswa kemandirian belajar rendah tidak baik. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran dan memperbaiki aspek kemampuan berpikir kritis yang belum tercapai dengan baik. (2) Pendampingan dan dukungan lebih kepada siswa yang memiliki kemandirian rendah karena cenderung kesulitan dalam menyelesaian masalah. 
Institution Info

Universitas Nusantara PGRI Kediri