DETAIL DOCUMENT
EVALUASI KEHILANGAN AIR PENGGUNA PDAM (STUDI KASUS KELURAHAN LAWANGA) KABUPATEN POSO
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sintuwu Maroso Poso
Author
MASTER, MUHAMMAD
Subject
T Technology (General) 
Datestamp
2024-07-16 02:00:56 
Abstract :
Kehilangan air bersih PDAM secara umum paling banyak di karenakan kebocoran. Kehilangan air perpipaan menjadi sangat penting bukan saja hanya karena berkenaan dengan ancaman terhadap tingkat cakupan dan kualitas dan pelayanan, tetapi juga pada tingkat pendapatan pengelolahan yang jumlahnya relatif sangat besar serta nilai yang pada akhirnya akan dibebankan pada pelanggan PDAM yang mengalami kebocoran tersebut. Pemakaian air dapat terbatas oleh karena terbatasnya air yang tersedia dari sistem, sedangkan penggunaan air yang cukup dan dapat di gunakan setiap waktu baik untuk keperluan domestik maupun keperluan lainnya akan mendukung masyarakat yang hidup secara higienis. Sedangkan air yang yang terbilang higienis juga memiliki beberapa kategori. Berdasarkan data lapangan yang diperoleh dari hasil survei, dengan membandingkan debit yang masuk ke sistem selama enam bulan dengan daftar rekening ditagih (DRD) didapat nilai NRW (Non Revenue- water) Sebesar 13.608 m3/tahun. Dengan kehilangan air sebesar 6,64 % pertahunnya maka pihak PDAM mengalami kerugian sebesar Rp 13.608,00 m3/tahun = Rp 1.134.00 m3/bulan = Rp 37, 80 m3/hari. Nilai indeks kebocoran infrastruktur (ILI) adalah 5,55 dengan tekanan 19,7 m termasuk dalam kategori kinerja teknik golongan B dengan tingkat kebocoran 100- 200 liter/sambungan/Hari. 
Institution Info

Universitas Sintuwu Maroso Poso