DETAIL DOCUMENT
Evaluasi Unsur Hara Nitrogen dan Fosfor untuk Pengembangan Tanaman Buah di Kebun Buah Jambusari, Kabupaten Cilacap
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
Muhammad Fikri ISLAMIY (STUDENT ID : A1D015050)
Agus SUYANTO (LECTURER ID : 0020085606)
Subject
F120 Fertilization of plants 
Datestamp
2021-06-22 07:24:43 
Abstract :
Nitrogen dan fosfor merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak oleh tanaman, nitrogen dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan daun, cabang, dan produksi buah dan merupakan komponen dasar dalam sintesis protein, enzim, asam amino, asam nukleat. Fosfor berperan penting dalam berbagai proses kehidupan seperti fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel, serta metabolisme karbohidrat dalam tanaman. Ketersediaan unsur hara dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanah memiliki karakter sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda setiap wilayahnya. Oleh karena itu mengetahui informasi unsur hara sangat penting sebagai acuan dalam pengembangan tanaman buah di kawasan agrowisata Kebun Buah Jambusari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) status unsur hara nitrogen dan fosfor serta distribusinya di Kebun Buah Jambusari Kabupaten Cilacap, 2) tindakan perbaikan lahan untuk pengembangan tanaman buah di Kebun Buah Jambusari Kabupaten Cilacap dan 3) rekomendasi pemupukan nitrogen dan fosfor di Kebun Buah Jambusari Kabupaten Cilacap. Penelitian dilaksanakan di Kebun Buah Jambusari Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Karangwangkal, Purwokerto Utara. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Agustus 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei bebas dengan skala peta 1:1.500 (detail). Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah didasarkan pada katena tanah, yaitu posisi sampel tanah di bagian atas, tengah dan bawah lereng. Lokasi yang telah ditentukan dilakukan pengeboran dan pembuatan profil tanah, yang diikuti dengan deskripsi lokasi pengamatan dan morfologi tanah. Variabel yang digunakan untuk mengevaluasi status unsur hara nitrogen dan fosfor di lokasi penelitian adalah pH H2O, pH KCl, DHL (Daya Hantar Listrik), N-total dan P-tersedia tanah, serta koordinat tanaman buah untuk mengetahui sebaran tanaman di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status unsur hara N-total tanah di Kebun Buah Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap adalah rendah, berkisar antara 0,12-0,23 %. Status unsur hara P-tersedia termasuk pada harkat sangat rendah, berkisar antara 2-19 ppm P2O5 dengan rerata P-tersedia tanah sebesar 5 ppm P2O5 dengan status sangat rendah. Dari data hasil analisis unsur hara tersebut maka perlu untuk dilakukan perbaikan lahan berupa pemupukan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara N dan P. Rekomendasi pemupukan N dan P pada tanaman alpukat sebanyak 11,1 g N/tanaman setara dengan 24,2 g Urea/tanaman atau 52,9 g ZA/tanaman, serta 54,2 g P2O5/tanaman setara dengan 150,6 g SP36/tanaman atau 361,3 g NPK Mutiara/tanaman; pada tanaman durian sebesar 126,3 g N/tanaman setara dengan 274,5 g Urea/tanaman atau 601,3 g ZA/tanaman, serta 218,4 g P2O5/tanaman setara dengan 606,7 g SP36/tanaman atau 1.456,1 g NPK Mutiara/tanaman; pada tanaman jambu air sebesar 136,7 g N/tanaman setara dengan 297,2 g Urea/tanaman atau 651 g ZA/tanaman, serta 285,8 g P2O5/tanaman setara dengan 793,9 g SP36/tanaman atau 1.905,4 g NPK Mutiara/tanaman; pada tanaman jeruk sebesar 11,9 g N/tanaman setara dengan 25,9 g Urea/tanaman atau 56,7 g ZA/tanaman, serta 48,3 g P2O5/tanaman setara dengan 134,2 g SP36/tanaman atau 322 g NPK Mutiara/tanaman; pada tanaman kelengkeng sebesar 46,9 g N/tanaman setara dengan 102 g Urea/tanaman atau 223,5 g ZA/tanaman, serta 183,7 g P2O5/tanaman setara dengan 510,3 g SP36/tanaman atau 1.224,6 g NPK Mutiara/tanaman; pada tanaman mangga sebanyak 69,3 g N/tanaman setara dengan 150,6 g Urea/tanaman atau 329,9 g ZA /tanaman serta 145,3 g P2O5/tanaman setara dengan 403,6 g SP36/tanaman atau 968,5 g NPK Mutiara/tanaman; pada tanaman manggis sebesar 8,6 g N/tanaman setara dengan 18,7 g Urea/tanaman atau 41,0 g ZA/tanaman, serta 33,5 g P2O5/tanaman setara dengan 93,2 g SP36/tanaman atau 223,6 g NPK Mutiara/tanaman. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman