DETAIL DOCUMENT
Keragaan Budidaya dan Karakter Fisiologis Tanaman Kopi Arabika (Coffea Arabica) berdasarkan Perbedaan Ketinggian di Desa Sarwodadi Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
CAHYADI, Muhammad Dika Pratama Agusti
Subject
C1000 Cultivated plants 
Datestamp
2021-06-23 03:44:48 
Abstract :
Kopi adalah salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan menjadi komoditas strategis di Indonesia. Kualitas kopi arabika sangat dipengaruhi oleh manajemen teknik budidayanya. Kecamatan Pejawaran merupakan wilayah yang potensial dalam pengembangan perkebunan kopi, namun kurangnya pengelolaan menyebabkan hasil kurang optimal. Dalam pengembangan tanaman kopi diperlukan teknik budidaya yang tepat agar produktivitas kopi meningkat. Dalam merancang teknik budidaya yang tepat, harus mengetahui permasalahan mendasar yang ada didaerah tersebut, contohnya kesuburan tanah, aspek budidaya serta karakter fisiologis tanaman sehingga data tersebut dapat dilanjutkan untuk menerapkan suatu teknik yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui keragaan dan manajemen teknik budidaya kopi arabika di desa sarwodadi 2) mengetahui pengaruh perbedaan ketinggian terhadap hasil dan karakter fisiologis kopi di Desa Sarwodadi 3) mengetahui pengaruh kondisi lingkungan terhadap hasil dan karakter fisiologis kopi di Desa Sarwodadi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan September 2019 di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Sampel tanaman kopi diambil dari perkebunan rakyat diwilayah Pejawaran, Banjarnegara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan Teknik survei dengan rancangan pengambilan sampel dilakukan menurut pola stratified random sampling merupakan proses pengambilan sampel melalui proses pembagian populasi kedalam strata. Strata yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan ketinggian tempat. Pelaksaan penelitian di bagi dalam 4 strata ketinggian yaitu strata 1 pada ketinggian 800 m dpl, strata 2 pada ketinggian 1,000 m dpl, strata 3 pada ketinggian 1,200 m dpl, dan strata 4 pada ketinggian 1,400 m dpl dimana dari masing-masing ketinggian diambil 8 tanaman sampel yang di amati. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah biji perdompol, hasil pertanaman, bobot perbiji, stomata dan kandungan klorofil. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf kesalahan 5%, jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT. Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mempelajari derajat dan bentuk hubungan perbedaan ketinggian terhadap hasil dan karakter fisiologis tanaman kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keragaan budidaya di Desa Sarwodadi sangat beragam dan belum sesuai dengan budidaya kopi yang baik, para petani hanya mengambil hasil tanpa melakukan perawatan optimal seperti yang di anjurkan. Ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut memiliki hasil yang paling baik terhadap karakter fisiologis dan hasil dengan rata-rata hasil 6,04kg/tanaman, bobot 8,42g/biji, kerapatan stomata 191,68 unit/mm dan bukaan stomata 3,28 µm. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman