DETAIL DOCUMENT
Analisis Risiko Produksi Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
RIDHO, Saefudin
Subject
A128 Agricultural 
Datestamp
2021-07-12 06:13:02 
Abstract :
Risiko produksi merupakan kejadian ketidakpastian pada sektor pertanian dan berpotensi menyebabkan usahatani merugi karena terdapat penyimpangan pada perolehan hasil produksi dari hasil yang menjadi harapan (Rosmita et al., 2020). Pengembangan usahatani bawang merah di Kecamatan Adipala mulai tahun 2018 menghadapi beberapa permasalahan berupa sumber-sumber risiko produksi. Selama ini petani lebih terbiasa menanam padi sehingga pengalaman berusahatani bawang merah yang dimiliki sebagian besar petani masih rendah. Jenis lahan berupa lahan pasir pantai termasuk lahan yang kurang subur untuk usahatani. Selain itu, petani menggunakan bibit bawang merah dari Brebes yang bukan spesifik untuk lahan pasir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis penerimaan, biaya, pendapatan, dan R/C usahatani bawang merah di Kecamatan Adipala, 2) menganalisis tingkat risiko produksi yang petani hadapi dalam melakukan usahatani bawang merah di Kecamatan Adipala, 3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di Kecamatan Adipala, 4) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi usahatani bawang merah di Kecamatan Adipala. Penelitian terlaksana di tiga desa di Kecamatan Adipala, yaitu Desa Adipala, Desa Bunton, dan Desa Karanganyar. Survey pendahuluan terlaksana pada bulan Januari 2020 dan penelitian terlaksana pada bulan Juni sampai bulan Juli 2020. Obyek penelitian adalah petani bawang merah yang melaksanakan usahatani bawang merah pada musim tanam periode November 2019 sampai Januari 2020. Metode pengambilan sampel secara sampel jenuh. Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas analisis penerimaan, analisis biaya, analisis pendapatan, analisis R/C, analisis koefisien variasi, dan analisis regresi fungsi risiko produksi Just & Pope. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah di Kecamatan Adipala menguntungkan, yaitu dengan penerimaan Rp10.834.600,00 per usahatani, biaya Rp9.999.943,61 per usahatani, pendapatan Rp834.656,39 per usahatani, dan R/C 1,06. Tingkat risiko produksinya tinggi sebesar 85,49 persen. Faktor-faktor yang terbukti nyata mempengaruhi produksi yaitu luas lahan, bibit, tenaga kerja, kapur, petroganik, pupuk kandang, TSP, ZA, KCl, NPK, herbisida, dan fungisida. Sementara itu, faktor-faktor yang terbukti nyata mempengaruhi risiko produksi yaitu TSP, NPK, dan fungisida. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman