DETAIL DOCUMENT
Kuat Lentur Balok SCC Mutu 20 MPA dengan Bahan Pengikat PCC dan Fly Ash serta Bahan Tambah Calcium Stearate
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
HIDAYAT, Agung Pratama
Subject
C725 Concrete Testing 
Datestamp
2021-07-17 14:34:09 
Abstract :
Struktur beton perlu dimodifikasi agar menghasilkan kualitas beton yang tinggi dengan didukung oleh material lain ataupun diberi bahan tambah. Bahan tambah memiliki jenis yang beragam, seperti fly ash (abu terbang) yang digunakan sebagai subtitusi semen dan beberapa bahan kimia tambahan seperti superplasticizer dan calcium stearate. Penggunaan calcium stearate pada beton menurunkan kuat tekan beton, tetapi mampu menurunkan absorpsi sebesar 46 %, serangan korosi dan infiltrasi ion klorida dibanding beton normal. Studi mengenai betonpun tidak berhenti dilakukan. Pengembangan studi beton salah satu yang paling dikenal ialah beton SCC (Self Compacting Concrete) yang dikembangkan oleh Jepang di awal tahun 1980 dimana beton bisa memiliki sifat alir (flowability) yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi kadar calcium stearate sebesar 0, 1, 5 dan 10 kg/m3 terhadap nilai kuat lentur dan pola keretakan yang terjadi pada balok beton SCC bertulang. Hasil penelitian menunjukan besarnya tegangan lentur rata-rata dengan komposisi penambahan calcium stearate sebesar 0, 1, 5 dan 10 kg/m3 berturut turut yaitu 34.713 MPa, 32.399 MPa, 32.209 MPa, dan 30.591 MPa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar penambahan calcium stearate dalam campuran beton maka nilai kuat lentur balok beton bertulang semakin menurun. Disamping itu secara umum pola keretakan yang terjadi berjenis retak geser (web shear crack), keretakan ini terjadi hampir di seluruh benda uji. Namun pada penambahan kadar calcium stearate sebesar 5 kg/m3 pola keretakan yang terjadi berjenis retak geser dan lentur (flexural shear crack). 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman