DETAIL DOCUMENT
Perbandingan Uji Efektivitas antara Yoghurt Single Strain dan Double Strain dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus Epidermidis
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
FARIQ, Ahmad
Subject
B8 Bacteria 
Datestamp
2021-07-26 07:02:36 
Abstract :
Latar belakang : Akne vulgaris merupakan suatu penyakit peradangan pada kelenjar pilosebaseus yang dapat disebabkan oleh kolonisasi bakteri Staphylococcus epidermidis. Salah satu upaya pencegahan akne vulgaris adalah penggunaan probiotik untuk kosmetik. Yoghurt merupakan salah satu probiotik yang mengandung bakteri asam laktat (BAL) single strain Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan double strain L. bulgaricus dan S. thermophilus. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan uji efektivitas yoghurt double strain (L. bulgaricus dan S. thermophilus) dengan single strain (L. bulgaricus) dan (S. thermophilus) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Metode : Metode penelitian ini adalah experimental design dengan post-test only with control group design. Sampel yang digunakan terbagi menjadi 9 konsentrasi tiap yoghurt (kelompok perlakuan) yaitu 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15%, 17,5%, 20%, 22,5%, 25%, dan 0% sebagai kontrol. Sampel diuji dengan metode difusi sumuran dan dihitung rerata diameter zona hambat yang terbentuk. Analisis data menggunakan uji Kruskall Wallis dan dilanjutkan Post-Hoc Mann Whitney. Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan rerata diameter zona hambat yoghurt double strain Lebih besar (Ds25 13,33 ± 1,15 mm) dibandingkan single strain S. thermophilus (St25 10,67 ± 1,15 mm) dan single strain L. bulgaricus (Lb25 9,33 ± 4,62 mm). Kesimpulan : Yoghurt double strain (L. bulgaricus dan S. thermophilus) lebih efektif dibandingkan dengan yoghurt single strain (L. bulgaricus) dan (S. thermophilus) dalam menghambat Staphylococcus epidermidis. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman