DETAIL DOCUMENT
Analisis Kualitatif Persepsi Apoteker Terhadap Peran dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Apoteker Dalam Melakukan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Selama Pandemi Covid-19
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
ANGGRAINI, Yulia
Subject
C647 Community health services 
Datestamp
2021-07-27 02:43:45 
Abstract :
Latar Belakang: Peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus-menerus terjadi. Hal ini membuat Indonesia perlu melakukan penguatan pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan penanggulangan COVID-19 termasuk penguatan peran Apoteker di layanan kesehatan primer (Puskesmas). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi Apoteker terhadap peran dan faktor yang mempengaruhi Apoteker dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas selama pandemi COVID-19. Metodologi: Penelitian dilakukan menggunakan metode non-experimental kualitatif fenomenologis dengan wawancara mendalam. Informan diambil sampai data jenuh dan diperoleh 10 informan. Wawancara dilakukan secara online (google meet, zoom meeting, telepon). Keabsahan data melalui uji kredibilitas (triangulasi waktu dan member checking), uji transferabilitas (uraian rinci), uji dependabilitas dan uji konfirmabilitas dilakukan melalui audit dosen pembimbing. Hasil wawancara dianalisis dengan berfikir secara induktif. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan farmasi klinis selama pandemi COVID-19 mengalami perubahan. Selain itu, Apoteker memiliki peran tambahan sebagai tim COVID-19 dan tim vaksinasi. Faktor pendukung pelayanan kefarmasian selama pandemi antara lain berupa bantuan (material dan moril), informasi terkait COVID-19 (penyesuaian pelayanan pasien isolasi mandiri, isu terbaru vaksin COVID-19, pengelolaan vaksin), perubahan pelaporan yang dialihkan menjadi online, penurunan jumlah pasien (penerapan protokol kesehatan menjadi lebih efisien dan waktu tunggu pasien menjadi lebih cepat), dan kemudahan sarana oleh pihak desa. Faktor penghambat pelayanan kefarmasian antara lain keterbatasan kontak langsung dengan pasien, penurunan jumlah pasien (penumpukan obat dan pelayanan kefarmasian menjadi kurang optimal), kesulitan pengadaan, keterbatasan sumber daya manusia, ketidakjujuran pasien dan minimnya informasi terkait COVID-19. Kata kunci: Peran Apoteker, Puskesmas, Pelayanan kefarmasian, COVID-19, Analisis kualitatif. 1 Mahasiswa Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman 2 Departemen Farmasi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman