DETAIL DOCUMENT
Genetika Populasi Ikan Beunteur (Barbodes binotatus, Valenciennes, 1842) di Perairan Sungai di Kota Purwokerto Berdasarkan Karakter RAPD
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
AULIANA, Putri Eka
Subject
F183 Fishes Ecology 
Datestamp
2021-08-02 01:34:45 
Abstract :
Ikan beunteur (Barbodes binotatus, Valenciennes 1842) merupakan salah satu ikan perairan tawar yang memiliki potensi ekonomi cukup penting. Ikan ini dapat dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias. Pemanfaatan potensi ikan beunteur terus meningkat bahkan telah terjadi eksploitasi yang berlebihan sehingga populasinya, khususnya di perairan sungai, makin menurun. Penurunan populasi ikan beunteur diduga menyebabkan penurunan keanekaragaman genetiknya. Demikian pula, keanekaragaman genetik ikan beunteur di perairan sungai di wilayah Kota Purwokerto dapat terjadi akibat penurunan populasi ikan tersebut. Di samping itu, aspek lain yang perlu dipelajari sebagai landasan dalam upaya konservasi dan pengelolaan ikan beunteur adalah ada tidaknya strukturisasi populasi dan hubungan filogenetik di antara ikan beunteur pada populasi sungai di wilayah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi genetika populasi ikan beunteur di perairan sungai di wilayah Kota Purwokerto berdasarkan marka molekuler RAPD. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive random sampling. Sebanyak 20 sampel ikan beunteur diambil dari tiga sungai yang berbeda, yaitu Sungai Pelus, Sungai Kranji, dan Sungai Banjaran sehingga semuanya ada 60 sampel. Variabel yang diamati adalah keanekaragaman genetik, struktur populasi, dan hubungan evolusi ikan beunteur pada tiga populasi tersebut berdasarkan marka molekuler RAPD. Parameter yang diamati adalah keanekaragaman nukleotida (?), keanekaragaman haplotipe (h), dan hubungan evolusi antarhaplotipe. Isolasi DNA dilakukan dengan metode Chelex 100, sedangkan amplifikasi marka RAPD dilakukan menggunakan teknik PCR. Primer yang digunakan pada penelitian ini adalah OPA 07, OPA 20, OPAH 08, dan OPB 02. Data marka RAPD yang polimorfik dianalisis menggunakan software Arlequin. Signifikansi dan distribusi keanekaragaman genetik dalam populasi dan di antara tiga populasi dianalisis dengan AMOVA (Analysis of Molecular Variance). Hubungan evolusi ikan beunteur dari populasi yang berbeda dianalisis dengan metode kladistik menggunakan software NTSys dengan metode UPGMA. Polarisasi percabangan pohon filogeni diuji dengan melakukan pengulangan sebanyak 1000 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi intrapopulasi tetapi tidak ada variasi genetik antarpopulasi. Kondisi geografi dan kualitas perairan diduga menjadi penyebab terjadinya variasi genetik intrapopulasi karena diasumsikan tidak terdapat aliran gen dalam satu populasi. Namun, tidak terdapatnya variasi antarpopulasi menandakan bahwa masih terjadi aliran gen. Aliran gen dapat disebabkan oleh jarak antarpopulasi yang tidak berpengaruh terhadap penghambatan aliran gen antarpopulasi. Berdasarkan konstruksi dendogram didapatkan hasil hubungan evolusi bahwa populasi S. Pelus relatif jauh kekerabatannya dari populasi S. Kranji dan S. Banjaran. Data genetik ikan beunteur yang diperoleh dapat dijadikan sebagai basis data untuk melestarikan dan menjaga keberlanjutan sumber daya ikan beunteur. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman