DETAIL DOCUMENT
Hubungan Pajanan Polutan Udara dengan Kadar Macrophage Inflammatory Protein-2 (MIP-2) Pada Pekerja Informal Outdoor dan Indoor Di Purwokerto
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
ROSY, Freshyama Daniar
Subject
A154 Air pollution 
Datestamp
2021-08-09 03:31:49 
Abstract :
Latar belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan dihubungkan salah satunya dengan pajanan polutan udara. Pajanan polutan udara yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dapat mengakibatkan inflamasi paru yang ditandai dengan pelepasan mediator proinflamasi seperti Macrophage Inflammatory Protein-2 (MIP-2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pajanan polutan udara dengan kadar MIP-2 pada pekerja informal di Purwokerto. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross-sectional yang merekrut 35 pekerja parkir outdoor sebagai subjek penelitian dan 35 pekerja informal indoor sebagai pembanding secara konsekutif. MIP-2 diukur dari sampel darah subjek penelitian dan diperiksa dengan metode ELISA. Kadar debu berupa PM2.5 dan PM10 diukur menggunakan alat particle counter. Data penelitian dikumpulkan dengan wawancara pada subjek penelitian menggunakan kuesioner. Uji korelasi Spearman dan analisis multivariat Generalized Linear Model digunakan untuk menguji hubungan antara pajanan debu dengan kadar MIP-2, uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji perbedaan antara kadar debu dan kadar MIP-2 outdoor dan indoor. Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pajanan kadar debu dengan kadar MIP-2 baik di outdoor (r=0,03; p=0,85), indoor (r=-0,31; p=0,07), maupun secara total (r=0,20; p=0,09). Pajanan polutan udara di outdoor lebih tinggi dibandingkan dengan di indoor (p=0,00). Kadar MIP-2 pada pekerja outdoor lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja indoor (p=0,00). Lama kerja secara keseluruhan dan per hari tidak berhubungan dengan kadar MIP baik pada pekerja outdoor, indoor, maupun total. Analisis multivariat menunjukkan tidak adanya hubungan antara lama pajanan dengan kadar MIP-2 ketika variabel usia, pajanan debu, dan merokok dikendalikan. Kesimpulan: Pajanan polutan udara berupa kadar debu secara konsisten tidak berhubungan dengan kadar MIP-2 pekerja informal di Purwokerto. Meskipun demikian terdapat perbedaan kadar debu dan kadar MIP-2 yang bermakna antara pekerja outdoor dibandingkan dengan pekerja indoor. Kadar debu lokasi outdoor lebih tinggi untuk itu penggunaan APD berupa masker pada pekerja di outdoor sangat penting. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman