DETAIL DOCUMENT
Studi Agihan K Tanah dan Serapannya oleh Tanaman Padi Sawah di Sub DAS Serayu Hilir Wilayah Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
SINURAT, Widia
Subject
C1000 Cultivated plants 
Datestamp
2021-08-02 08:02:25 
Abstract :
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan baik dari jumlah maupun kualitasnya. Peningkatan produksi pangan di Indonesia bergantung pada pemenuhan unsur hara dalam tanah. Kalium adalah salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh dengan baik dan berproduksi secara optimal. Unsur hara kalium memiliki peran penting dalam tanaman yaitu di antaranya sebagai berikut: (i) sebagai aktivator enzim dalam proses fotosintesis, (ii) pengendalian tekanan osmotik, turgor sel dan kandungan air dalam tanaman, (iii) katalisator perubahan protein menjadi asam amino, (iv) meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cekaman biotik dan abiotic, dan (v) memperbaiki kualitas dan kuantitas tanaman. Kecamatan Maos merupakan salah satu wilayah yang didominasi oleh area persawahan dan memiliki topografi datar dengan jaringan irigasi yang memadai, yaitu dengan adanya dukungan bendung gerak serayu yang mengairi sawah di kecamatan Maos. Kajian terhadap status hara K tanah sawah di kecamatan Maos diperlukan guna meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan menjaga hasil padi sawah tetap tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui agihan unsur hara K tanah dilahan sawah, mengetahui hubungan korelasi antara ketersediaan unsur hara K tanah sawah dan serapan K dengan hasil tanaman padi, mengetahui rekomendasi pemupukan K pada di lahan sawah di Sub DAS Serayu hilir wilayah kecamatan Maos kabupaten Cilacap. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei pada tingkat semi detail dengan skala 1: 50.000. Peta satuan lahan homogen (SLH) dibuat dengan cara tumpang susun (overlay) peta administrasi, peta kelerengan, peta jenis tanah dan peta penggunaan lahan kecamatan Maos. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara komposit di lokasi penelitian. Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-25 cm dan 25-50 cm. Variabel yang diamati meliputi DHL (daya hantar listrik) tanah, potensial redoks, K-tersedia tanah, serapan K dan hasil tanaman padi. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa status unsur hara K di lahan kecamatan Maos termasuk ke dalam harkat rendah. Hubungan K-tersedia tanah dengan hasil tanaman memiliki koefisien determinan dengan R2= 0,3627 dan memiliki nilai korelasi positif (r= 0,602), sedangkan serapan K oleh tanaman dengan hasil tanaman memiliki koefisien determinan sebesar R2= 0,0656 dan memiliki nilai korelasi positif (r= 0,256). Hubungan K-tersedia tanah dengan serapan K oleh tanaman memiliki koefisien determinan sebesar R2=0,332 dan memiliki nilai korelasi positif (r=0,576). Rekomendasi pemupukan K di kecamatan Maos berkir antara 53,35-112,04 kg K2O/ha atau setara dengan 88,92-186,73 kg KCl/ha. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman