DETAIL DOCUMENT
Kategori Fatis Bahasa Indonesia dalam Acara Temu Wicara Televisi Kick Andy
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
MA'RIFAH, Anis
Subject
L51 Language and languages 
Datestamp
2021-08-18 08:31:34 
Abstract :
Penelitian ini berjudul ?Kategori Fatis Bahasa Indonesia dalam Acara Temu Wicara Televisi Kick Andy?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk, distribusi, fungsi, dan makna kategori fatis. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa percakapan-percakapan dari acara Kick Andy yang mengandung kategori fatis bahasa Indonesia. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak yang diwujudkan dengan teknik sadap sebagai teknik dasarnya dan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan yang diwujudkan melalui teknik dasar yaitu teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutannya yaitu teknik hubung banding menyamakan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. Bentuk kategori fatis yang terdapat dalam acara temu wicara televisi Kick Andy episode Kejarlah Jodohmu meliputi tiga bentuk, yaitu partikel fatis, kata fatis, dan frasa fatis. Partikel fatis yang ditemukan dari data adalah 10 jenis partikel fatis dengan total sebanyak 62 partikel. Kesepuluh partikel fatis tersebut adalah nah, oh, ya, kan, em, hei, kok, lah, nih, dan loh. Bentuk kata fatis yang ditemukan hanya 1 yaitu baik yang jumlahnya ada enam. Frasa fatis yang ditemukan adalah 3 jenis dengan total 12 frasa fatis. Ketiga jenis frasa fatis tersebut adalah alhamdulillah, insyaallah, dan terima kasih. Fungsi kategori fatis yang terdapat dalam acara temu wicara televise Kick Andy episode Kejarlah Jodohmu adalah 1) menghubungkan suatu ujaran dengan ujaran sebelumnya yang masih saling berkaitan, 2) menyatakan persetujuan, 3) mengawali ujaran, 4) menunjukkan rasa kaget/hal yang tak disangka, 6) mengakhiri ujaran, 7) mengukuhkan ujaran, 8) membenarkan tuturan mitra tutur, 10) menekankan pembuktian, 11) pengganti kata bukankah, 12) menegaskan hal yang sudah penutur ketahui, 14) sebagai tanda keragu-raguan, 15) meminta perhatian mitra tutur, 16) pengganti kata tanya mengapa/kenapa, 17) sebagai penguat sebutan dalam tuturan, 18) menekankan kepastian, 19) basa-basi, 20) mengalihkan perhatian pembicaraan, 21) sebagai ungkapan rasa syukur, dan 23) sebagai tanda pembicara mendapat sesuatu dari lawan bicara. Makna kategori fatis tergantung pada konteks yang menyertainya. Kategori fatis terdistribusi di awal kalimat deklaratif, di tengah kalimat deklaratif, di akhir kalimat deklaratif, di awal kalimat interogatif, di tengah kalimat interogatif, di akhir kalimat interogatif, dan di akhir kalimat imperatif. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman