DETAIL DOCUMENT
Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan dan Analisis Interaksi Spasial Perekonomian antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
FUDHAIL, Irhas
Subject
E41 Economic development 
Datestamp
2021-10-05 06:31:26 
Abstract :
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu wilayah terluas di Pulau Jawa dan memiliki PDRB tertinggi kedua di Pulau Jawa. Namun, berdasarkan indeks Williamson tingkat distribusi pendapatan antar wilayah kabupaten/kota dalam provinsi tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan 1) mengidentifikasi daerah yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan di Provinsi Jawa Timur tahun 2009 dan 2018 dan 2) menganalisis interaksi spasial perekonomian antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2009 dan 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode penlitian menggunakan analisis model gravitasi dan analisis skalogram. Hasil analisis skalogram dan indeks sentralitas pada tahun 2009 dan 2018 dengan menggunakan 29 jenis fasilitas, menghasilkan 6 hierarki daerah berdasarkan ketersediaan jenis fasilitas di setiap kabupaten/kota. Pada tahun 2009 terdapat 3 kabupaten/kota yag termasuk dalam Hirarki I, 5 kabupaten/kota pada Hirarki II, 6 kabupaten/kota pada Hirarki III, 9 kabupaten/kota pada Hirarki IV, 12 kabupaten/kota pada Hirarki V dan 3 kabupaten/kota VI. Pada tahun 2018 terdapat 8 kabupaten/kota pada Hirarki I, 10 kabupaten/kota pada Hirarki II, 11 kabupaten/kota pada Hirarki III, 4 kabupaten/kota pada Hirarki IV, 3 kabupaten/kota pada Hirarki V dan 2 kabupaten/kota pada Hirarki VI. Pusat pertumbuhan dengan daerah hinterlandnya pada tahun 2009 ke 2018 mengalami kenaikan. Dari tahun 2009 ke tahun 2018 daerah hinterland yang berinteraksi kuat dengan Kota Surabaya seperti Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bangkalan. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan kerja sama antar wilayah baik dalam bidang ekonomi maupun sosial antara wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan dengan wilayah hinterlandnya seperti dalam bidang ekonomi yaitu dengan mengkonsumsi barang dan jasa lokal dalam membantu pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah. Selain itu, untuk mendorong mobilitas penduduk ke daerah lainya perlunya infrastruktur jalan yang baik dan moda transportasi yang memadai, serta memprioritaskan pembangunan sektor yang dianggap memiliki daya saing dan berdampak positif terhadap sektor pendukungnya. Kata Kunci: Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Skalogram, Model Gravitasi 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman