DETAIL DOCUMENT
Kinerja Puskesmas Purwokerto Barat (Studi Pada Kegiatan Intervensi Spesifik Program 1000 HPK Dalam Mengurangi Angka Stunting Di Kabupaten Banyumas)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
LESTARI, Tri Rizeki Langgeng
Subject
C647 Community health services 
Datestamp
2021-10-15 00:51:04 
Abstract :
Kinerja organisasi publik dalam bidang kesehatan sampai saat ini masih menjadi perhatian. Pembangunan kesehatan melalui Program Indonsesia Sehat bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat didukung dengan perlindungan finansial. Selaras dengan tujuan gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dimana fokus utama gerakan tersebut adalah perbaikan gizi terhadap kelompok 1000 hari pertama kehidupan yakni aksi percepatan perbaikan gizi pada 1000 hari sejak kehamilan hingga anak 2 tahun. Selain dalam rangka percepatan perbaikan gizi, program 1000 HPK ini merupakan aksi untuk menurunkan angka stunting yang masih tinggi di Indonesia termasuk Kabupaten Banyumas yang masuk dalam 100 kabupaten lokus stunting tahun 2019. Dinas Kesehatan melalui Puskesmas berperan penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas kinerja dalam melayani masyarakat dan bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja dari Puskesmas Purwokerto Barat pada kegiatan intervensi spesifik program 1000 HPK dalam mengurangi angka stunting di Kabupaten Banyumas dilihat dari aspek kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, efektivitas biaya, kebutuhan pengawasan serta kemampuan diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pemilihan informan pusposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi serta analisis data menggunakan metode analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan kinerja puskesmas purwokerto barat dapat dikatakan baik dilihat dari beberapa aspek. Pada aspek kualitas pekerjaan menunjukkan hasil yang baik karena pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan standar operasional dan masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Aspek kuantitas kerja menunjukkan bahwa pembagian kerja antar petugas kesehatan sudah disesuaikan dengan tupoksi masing-masing bidang dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan pada standar pelayanan minimal meskipun ada 2 dari 6 indikator yang tidak terpenuhi 100% namun indikator stunting mampu terpenuhi 100% dari target yang ditetapkan. Aspek ketepatan waktu sudah sesuai dengan jadwal yang dibuat dan tidak ada kendala yang berarti. Aspek efektifitas biaya menunjukkan bahwa sumber pembiayaan puskesmas tahun 2020 100% dari ABPD Kabupaten kota yang dialokasikan untuk seluruh kegiatan SPM namun tidak ada rincian secara jelas antara perencanaan dengan realisasi anggaran. Aspek pengawasan menunjukkan bahwa puskesmas rutin melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi baik bulanan maupun tahunan, namun program stunting telah didelegasikan kepada petugas gizi sehingga dalam pelaksanaannya tidak harus diawasi secara ketat oleh atasan. Aspek kemampuan diri menunjukkan bahwa petugas kesehatan memiliki hubungan kerja yang baik dan dapat berkoordinasi dengan baik, hasil lain juga menunjukkan bahwa petugas kesehatan yang bertanggungjawab dalam program ini memiliki pengalaman dan berkompeten dalam bidangnya. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman