DETAIL DOCUMENT
Geologi dan Pemodelan Struktur Geologi Daerah Kecamatan Bantarkawung, Brebes Terhadap Kemunculan Manifestasi Panas Bumi Berdasarkan Data GGMPlus dan Fault Fracture Density
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
ALGHAZALI, Afif
Subject
G80 Geology Maps 
Datestamp
2021-10-22 01:18:43 
Abstract :
Identifikasi struktur geologi pada daerah Bantarkawung, Brebes dapat dilakukan dengan metode gaya berat, metode gaya berat menghasilkan suatu penampang anomali yang dapat digunakan untuk interpretasi bawah permukaan. Sebanyak 529 data gaya berat telah diukur di daerah ini dengan cakupan luas pengukuran sekitar 25 km2. Untuk melengkapi pemodelan 2D gaya berat terdahulu, dilakukan pemodelan 3D pada data gaya berat daerah ini. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bawah permukaan berdasarkan distribusi densitas batuan secara tiga dimensi (3D). Hasil pemodelan berupa nilai berdensitas rendah maupun tinggi diinterpretasikan dan dikorelasikan dengan informasi dan data-data geologi Dalam melakukan interpretasi anomali gravitasi pada daerah penelitian perlu dilakukan proses filering dengan metode yang sesuai pada kondisi wilayah yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode FHD dan SVD untuk menentukan keberadaan struktur pada daerah penelitian. Identifikasi patahan pada grafik FHD dan SVD pada lintasan A ? A? dengan KA2693, nilai SVDmaks 0,04 dan SVDmin ?0,013, termasuk dalam patahan naik. KA2704, nilai SVDmaks 0,05 dan SVDmin -0,36, termasuk dalam patahan naik. KA2709, nilai SVDmaks 0,03 dan SVDmin -0,36, termasuk dalam patahan naik. Identifikasi patahan pada grafik FHD dan SVD pada lintasan B ? B? dengan KB2682, nilai SVDmaks 0.02 dan SVDmin ? 0.09, termasuk dalam patahan naik. KB2683, nilai SVDmaks 0,01 SVDmin ?0,06,termasuk dalam patahan naik. KB2689, nilai SVDmaks 0.01 SVDmin ? 0.02 termasuk dalam patahan naik. KB2709 , nilai SVDmaks 0,006 SVDmin ?0.02, termasuk dalam patahan naik. Hasil pemodelan inversi 3D gaya berat yaitu dari nilai densitas pada masing masing section H dan X yang mempunyai nilai berkisar 2,21 gr/cm3 diindikasikan sebagai batuan penudung (cap rock), anomali rendah sebagai batuan waduk (reservoir) dengan nilai densitas berkisar 1,33 ? 1,69 gr/cm3, anomali sedang tinggi sebagai batuan sumber panas dengan nilai densitas berkisar 2,35 - 2,50 gr/cm3. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman