DETAIL DOCUMENT
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007-2017
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
LATIEF, Nur Ridwan
Subject
E41 Economic development 
Datestamp
2019-10-28 08:49:12 
Abstract :
Penelitian ini berjudul ?Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi D.I. Yogyakarta?. Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan dari pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi memiliki tujuan untuk menyeimbangkan jumlah penduduk yang semakin tinggi. Sehingga, saat ini pertumbuhan ekonomi menjadi masalah tersendiri yang berkaitan dengan perekonomian jangka panjang. Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi terendah di Pulau Jawa. Selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2017 pertumbuhan ekonomi di Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki rata-rata hanya 5,21 persen. Penelitian ini dilakukan di Provinsi D.I Yogyakarta dengan lima wilayah kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Variablel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen, PMDN, belanja modal pemerintah, dan angkatan kerja yang bekerja sebagai variabel independen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), belanja modal pemerintah, dan angkatan kerja yang bekerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi D.I. Yogyakarta. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi D.I. Yogyakarta dengan data yang diperoleh dari publikasi BPS Provinsi D.I. Yogyakarta dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dan diolah dengan bantuan program Eviews 9.0. Hasil analisis menunjukan bahwa PMDN berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, belanja modal pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan angkatan kerja yang bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Implikasi dari kesimpulan di atas yaitu pertama perlu dilakukan upayaupaya untuk mendorong peningkatkan realisasi PMDN sehingga stok modal dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk nantinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Upaya tersebut bisa dilakukan seperti memberikan akses permodalan dan adanya insentif kepada para investor. Kedua, diperlukan upaya untuk memperbesar porsi belanja modal yang produktif yang akan berdampak pada peningkatan aktivitas perekonomian. Dengan begitu, akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman