DETAIL DOCUMENT
Analisis Kinerja dan Daya Saing Ekspor Sektor Perikanan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Periode 2003 - 2014
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
LESTARI, Risti Puspita
Subject
E502 Exports 
Datestamp
2019-11-30 04:41:22 
Abstract :
Penelitian ini berjudul ?Kinerja dan Daya Saing Ekspor Subsektor perikanan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Periode 2003 - 2014?. Masuknya sektor perikanan dalam 12 sektor prioritas yang akan dilaksanakan dalam cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia, hal ini dikarenakan salah satu kebijakannya adalah dengan tidak menerapkan bea masuk (Free Trade Area) sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja ekspor, keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif ekspor subsektor perikanan Indonesia pada periode 2003-2014 dalam kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menggunakan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Laju Ekspor, Indeks Spesialisasi Perdagangan(ISP) dan Dynamic Comparative Advantage (DCA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju ekspor subsektor perikanan Indonesia ke Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam dan Filipina selama periode 2002-2014 berfluktuasi, namun memiliki rata-rata laju ekspor yang positif berkisar antara 9,42 persen hingga 48,12 persen. Hasil perhitungan ISP menunjukkan rata-rata nilai ISP positif atau diantara 0 dan 1 dengan rata-rata nilai ISP berkisar 0,89 hingga 0,67. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor perikanan Indonesia ke Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina sebagai eksportir dan memiliki daya saing kuat meskipun berada pada tahap kembali mengimpor.Sedangkan perhitungan dengan menggunakan DCA menunjukkan bahwa Indonesia tidak terspesialisasi pada beberapa kelompok kode HS perikanan tertentu disetiap negara ASEAN yang berbeda namun adanya steady-state dalam kesamaan pola keunggulan komparatif antara Indonesia dan Singapura maupun antara Indonesia dan Thailand menegaskan bahwa keunggulan komparatif harus dipertimbangkan dengan angka statistik satu sedangkan tidak adanya steady-state atau tingkat stasioner antara Indonesia dan Malaysia, Indonesia dan Vietnam serta Indonesia dan Filipina. Hal ini menegaskan bahwa keunggulan komparatif harus dipertimbangkan dalam arti dinamis, bukan statis angka satu.Implikasi untuk penelitian ini yaitu perlu adanya segmentasi pasar berdasarkan keunggulan produk yang memiliki penawaran tinggi di negara tujuan guna meningkatkan ekspor perikanan serta mengefisiensikan biaya produksi dan memperkuat kerjasama baik dari segi ekonomi, politik maupun hukum dengan negara-negara khususnya di ASEAN. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman