DETAIL DOCUMENT
Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Kontrol Iklim Mikro pada Plant Factory Berbasis Internet of Things Menggunakan Mikrokontroler
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
RAHMAAN, Ikhsan Nur
Subject
D119 Design 
Datestamp
2021-11-11 08:51:20 
Abstract :
Jumlah penduduk Indonesia tiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 jumlah penduduk Indonesia mencapai 268,074 juta jiwa, akibatnya terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk. Hal ini menyebabkan produktivitas tanaman pertanian Indonesia khususnya sayuran mengalami penurunan. Selain alih fungsi lahan, penurunan produktivitas tanaman pertanian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu radiasi sinar matahari, suhu udara, kelembapan udara, kelembapan tanah, curah hujan, gangguan hama dan penyakit. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan plant factory, plant factory merupakan cara menumbuhkan tanaman dalam lingkungan yang terkendali. Pada plant factory perlu dilakukan sistem monitoring dan kontrol iklim mikro untuk mencapai kondisi iklim mikro yang ideal bagi tanaman. Data iklim mikro dapat dimonitoring secara online dengan memanfaatkan internet of things, sehingga mendapatkan data iklim mikro terbaru dengan lebih cepat (realtime). Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang sistem monitoring data dan kontrol iklim mikro dalam plant factory berbasis internet of things dengan menggunakan mikrokontroler untuk merekayasa iklim mikro di dalam plant factory. Penelitian ini bertujuan untuk 1) membuat sistem monitoring dan kontrol iklim mikro berbasis internet of things menggunakan mikrokontroler, dan 2) menganalisis kinerja sistem kontrol dalam mempertahankan kondisi iklim mikro yang optimal. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengelolaan dan Pengendalian Bio-Lingkungan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Tahap penelitian meliputi perancangan skema sistem kontrol, perancangan perangkat lunak (software), perancangan perangkat keras (hardware), serta tahap analisis data. Data iklim mikro yang diperoleh dari sensor dianalisis dengan membandingkan data aktual dengan set point yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem akusisi, sistem monitoring, dan sistem kontrol iklim mikro telah berhasil dilakukan, tetapi sistem kontrol masih perlu dilakukan perbaikan sehingga bisa mencapai kondisi optimal bagi tanaman. Pada running 1 didapat suhu rata-rata sekitar 26,58 oC dan kelembapan rata-rata sekitar 76,22% sedangkan set point berada di angka 27 oC dan 75 %. Pada running 2 didapat suhu rata-rata sekitar 25,82 oC dan kelembapan rata-rata sekitar 61,58% sedangkan set point berada di 26 oC dan 60 %. Pengujian pada sistem menunjukkan osilasi data suhu udara disekitar set point relatif rendah, sedangkan osilasi data kelembapan udara disekitar set point masih tinggi. Aktuator yang digunakan sudah bekerja dengan baik namun ketika air conditioner yang ada dalam plant factory mencapai suhu batas bawah maka air conditioner akan berhenti bekerja, hal ini mengakibatkan naiknya kelembapan udara. Kelembapan udara dalam ruang tanam plant factory cenderung tinggi dikarenakan belum diterapkannya metode untuk menurunkan kelembapan udara. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman