DETAIL DOCUMENT
Geologi dan Sistem Panas Bumi Lapangan Sibohi Daerah Pahae Jae dan Sekitarnya Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
SIANTURI, Paska Elena
Subject
G77 Geology 
Datestamp
2021-11-15 01:58:29 
Abstract :
Pulau Sumatra memiliki banyak potensi sistem panas bumi, sistem sesar mendatar Great Sumatra Fault menunjukkan hal yang unik yaitu mengontrol dan mempengaruhi aktivitas sistem panas bumi. Penelitian sistem panas bumi pada lapangan ?Sibohi? bertujuan untuk mengetahui zona alterasi, zona clay cap dan reservoir, temperatur reservoir, sumber panas, fluida geokimia reservoir daerah penelitian. Analisis yang digunakan berdasarkan data laporan lapangan internal meliputi data mud log, MeB (Methyleneblue), PT (Pressure Temperature), dan analisis geokimia fluida melalui empat sumur pengeboran yang terdiri dari sumur R, sumur P, sumur Q, dan sumur S. Geologi lapangan ?Sibohi? memiliki geomorfologi berupa dataran rendah struktural hingga perbukitan tinggi struktural, stratigrafi pada daerah penelitian terdiri dari Quarternary Alluvium & Sediments, Quarternary Rhyollite, dan Paleozoic Meta-sediments. Berdasarkan data mud log litologi bawah permukaan terdiri dari Formasi Tuf Toba (Qvt) didominasi batuan riolit tuf serta sisipan batulempung, dan Formasi Dasit (Qd) dan zona alterasi daerah penelitian terbagi menjadi dua yaitu zona alterasi Argilik yang menurut Reyes (1990) zona ini ditandai dengan mineral illit, kaolinit, serta smektit dan zona alterasi Silisifikasi yang ditandai dengan mineral illit. Sistem panas bumi memiliki batas zona clay cap dan reservoir pada kedalaman -486 sampai -590 mdpl berdasarkan data mud log dan MeB. Kemudian temperatur reservoir diperoleh suhu berkisar 160°C-300°C berdasarkan perajahan mineral sekunder dan data PT. Sumber panas terletak di bawah Great Sumatra Fault dan diinterpretasikan sumber panas terletak dekat dengan sumur P dan Q dimana memiliki suhu yang paling tinggi dan dijumpai paling banyak fumarol. Karakteristik fluida geokimia panas bumi memiliki tipe fluida klorida, yang pada umumnya menandakan fluida berupa air reservoir dan indikasi zona permeable dan sebagai zona upflow, kematangan fluida memiliki suhu 270-320°C dimana konsentrasi Mg yang lebih rendah menandakan bereaksinya fluida dengan batuan reservoir, dan hasil analisis isotop fluida menunjukan bahwa fluida panas bumi berasal dari air meteorik dengan percampuran air magmatik ataupun air andesitik. Zona upflow merupakan permeabilitas tinggi di zona Great Sumatra Fault dan akifer sub-horizontal dengan permeabilitas rendah yang meluas secara lateral kemudian fluida mengalir secara vertikal melalui sesar dan menyuplai manifestasi di permukaan. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman