DETAIL DOCUMENT
Geologi dan Analisis Fasies Batugamping serta Hubungannya dengan Kualitas sebagai Bahan Baku Semen Daerah Karanglo dan Sekitarnya, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
FAUZI, Luthfi Adnanta
Subject
C144 Cement 
Datestamp
2021-11-15 02:41:12 
Abstract :
Batugamping merupakan bahan baku utama dalam pembuatan semen, oleh karena itu perlu dilakukan analisa kualitas batugamping untuk mengetahui kelayakannya sebagai bahan baku semen. Berdasarkan hal tersebut, maka timbul permasalahan yang harus dijawab dalam penelitian ini seperti bagaimana kondisi geologi dan juga fasies dapat berhubungan dengan kualitas batugamping sebagai bahan baku semen. Adapun tujuan dari penilitian ini yaitu, mengetahui kondisi geologi, stratigrafi, kandungan fosil, lingkungan pengendapan, pembagian dan penyebaran fasies serta hubungannya dengan kualitas batugamping sebagai bahan baku semen. Lokasi penelitian berada pada Daerah Karanglo dan Sekitarnya, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu pemetaan kondisi geologi, analisis fasies dan analisis kimia batugamping dengan metode XRF. Analisa XRF berguna untuk mengetahui kadar unsur kimia pada batuan. Standard kelayakan kualitas batugamping yang digunakan yaitu berdasarkan standar kualitas PT. Semen Indonesia, klasifikasi Walter L. Duda (1976) dan klasifikasi Pettijohn (1949). Berdasarkan analisis petrografi dan fasies, batugamping daerah penelitian dibagi menjadi dua jenis yaitu batugamping terumbu dan batugamping klastik. Pada daerah studi khusus, fasies foraminiferal bafflestone diinterperetasikan terendapkan di zona fasies platform-margin reefs (Wilson, 1975) dengan lingkungan pengendapan reef front (James, 1984). Foraminiferal wackestone diinterpretasikan terendapkan di zona fasies open marine (Wilson, 1975) dengan lingkungan pengendapan back reef (James, 1984). Lingkungan pengendapan batugamping pada daerah studi khusus merupakan lingkungan yang baik untuk berkembangnya organisme sehingga kaya akan kadar CaO. Berdasarkan analisa XRF, batugamping daerah penelitian umumnya didapatkan kadar CaO berkisar antara 49% - 55%, dan kadar MgO pada mayoritas sampel < 1.5% yang artinya batugamping daerah penelitian memiliki kualitas baik. Ditemukan juga dolomit dengan kadar MgO >10% pada beberapa sampel. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman