DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Risiko Sistematik, Likuiditas Dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di BEI Di Masa Pandemi Covid-19
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
SETIAWAN, Ananto
Subject
B18 Balance of trade 
Datestamp
2021-11-19 10:01:25 
Abstract :
Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kegiatan ekonomi termasuk dunia usaha, hampir semua sektor industri di Indonesia terdampak oleh Covid-19, ada yang terpuruk dan ada yang mampu bertahan yang ditunjukkan dengan harga saham yang tinggi, sedang atau rendah. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini hampir menekan semua sektor mikro dan makro ekonomi, dimana pergerakan pasar menjadi sangat lesu sebagai akibat adanya regulasi pemerintah yang melarang masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah. Tekanan kondisi mikro dan makro yang terjadi secara terus menerus ini secara perlahan akan memengaruhi harga saham perusahaan di pasar modal. Perusahaan sektor consumer goods merupakan salah satu jenis usaha yang mampu bertahan di masa pandemi, namun juga sempat mengalami penurunan harga saham namun kemudian meningkat kembali. Banyak faktor yang memengaruhi harga saham suatu perusahaan, antara lain risiko sistematik, likuiditas, volume perdagangan saham dan pandemi Covid-19. Para investor juga mempertimbangkan besarnya risiko bila akan berinvestasi di masa pandemi Covid-19 yang tidak diketahui secara pasti kapan akan berakhir. Kinerja keuangan seperti likuiditas (current ratio) merupakan hal yang pantas menjadi perhatian, karena likuiditas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan harga saham. Likuiditas tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Besarnya volume perdagangan saham di pasar modal dapat menunjukkan tingginya minat investor terhadap saham tersebut sehingga dapat meningkatkan harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematikterhadap harga saham perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI, 2) mengetahui dan menganalisis pengaruh likuiditas terhadap harga saham perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI, 3) mengetahui dan menganalisis pengaruh volume perdagangan saham terhadap harga saham perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI, dan 4) mengetahui dan menganalisis pengaruh pandemi Covid-19 terhadap harga saham pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Penelitian ini berasumsi bahwa risiko sistematikberpengaruh negatif terhadap harga saham, likuiditas dan volume perdagangan saham berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Asumsi risiko didasarkan pada teori Tendelilin yaitu bahwa risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan adanya kerugian modal yang ditanamkan pada suatu investasi sebagai pengaruh dari ketidakpastian, sehingga berinvestasi di saat pandemi Covid-19 berisiko tinggi sehingga permintaan saham menurun dan harga saham menjadi rendah. Asumsi likuiditas didasarkan pada teori Brigham dan Houston bahwa harga saham dimungkinkan akan tinggi sesuai prediksi apabila nilai rasio likuditas terlihat baik. Asumsi volume perdagangan saham didasarkan pada teori Hadiantono bahwa semakin besar volume transaksi menunjukkan optimisme pasar terhadap sebuah saham dengan demikian harga saham akan semakin meningkat. Kemudian variabel pandemi Covid-19 (sebelum dan saat ada Covid-19) diasumsikan berpengaruh negatif terhadap harga saham pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Asumsi ini didasarkan pada hasil penelitian Rifa?i yang menunjukkan bahwa harga saham IHSG menurun sebesar 50% setelah adanya pengumuman terdapat kasus Covid-19. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods sektor food and beverage dan sektor jamu/farmasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2020. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan triwulan perusahaan consumer goods sektor food and beverage dan sektor jamu/farmasi pada tahun 2019 dan tahun 2020 ( triwulan 1,2,3, dan 4 tahun 2019, dan triwulan 1,2,3,4 tahun 2020) jadi ada 8 periode waktu 3 bulan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji asumsi klasik dan regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heterokesdasdisitas. Uji hipotesis penelitian menggunakan tehnik regresi berganda. Uji asumsi klasik memperoleh hasil bahwa data hasil penelitian terdistribusi normal, dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi heterokesdasdisitas. Hasil penelitian memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1) Risiko sistematikberpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI di masa pandemi Covid-19, 2) Likuiditas (CR) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI di masa pandemi Covid-19, 3) Volume perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI di masa pandemi Covid-19, dan 4) Pandemi Covid-19 (dummy 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman