DETAIL DOCUMENT
Analisis Kinerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Purworejo
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
NISAK, Arifiana Santuna
Subject
D269 Domestic violence 
Datestamp
2021-11-22 06:55:59 
Abstract :
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi fenomena kekerasan yang cukup tinggi di Indonesia. Jika dilihat dari data Komnas Perempuan, KDRT ini angkanya paling tinggi dibandingkan bentuk kekerasan lain seperti Kekerasan Dalam Pacaran (KDP), kekerasan anak, bentuk kekerasan fisik, psikis, seksual, dan lainnya. KDRT di Kabupaten Purworejo sendiri memiliki angka yang cukup tinggi. Jika dilihat dari data dan fakta yang ada di lapangan memang jumlah ini tidak sepadan. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui banyaknya kasus KDRT tidak bisa hanya diukur dengan menggunakan data yang melapor. Karena masyarakat Purworejo masih banyak yang tidak melaporkan kasus KDRT ini ke P2TP2A. Mereka enggan melapor karena KDRT ini dianggap sebagai masalah pribadi dan tidak berhak dicampuri oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dari masyarakat terkait KDRT masih rendah. Untuk dapat mengurangi dan menekan angka KDRT ini maka dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak baik dari masyarakat maupun aktor pemerintah dalam hal ini P2TP2A. Dengan adanya dua elemen yang baik itu maka diharapkan angka KDRT di Kabupaten Purworejo dapat menurun. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kinerja P2TP2A dalam menangani KDRT dan faktor yang mempengaruhi kinerja itu sendiri. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan triangulasi data yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja dari P2TP2A dalam menangani KDRT masih belum maksimal. Penelitian ini menggunakan teori dari Agus Dwiyanto yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsibilitas, responsivitas dan akuntabilitas. Dilihat dari produktivitas masih ada anggaran dan SDM yang kurang memadai. Selain itu output yang dihasilkan juga masih belum maksimal. Untuk kualitas layanan juga masih kurang pada aspek sarana prasarana dan kemudahan akses informasi terkait P2TP2A. Dan untuk responsivitas, program yang dijalankan juga masih kurang. Sedangkan untuk responsibilitas dan akuntabilitas sudah berjalan dengan baik. Kurang maksimalnya kinerja ini juga dipengaruhi oleh faktor internal pegawai, internal organisasi, dan eksternal organisasi. Dalam penelitian ini faktor eksternal organisasi berpengaruh paling besar dalam pelaksanaan penanganan ini. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman