DETAIL DOCUMENT
Analisis Perilaku Biaya Pada Industri Rumah Tangga Tempe Akibat Adanya Fluktuasi Harga Kedelai Di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
OKTAVIANI, Firda Asti
Subject
C881 Cost effectiveness 
Datestamp
2021-11-23 00:38:27 
Abstract :
Tempe adalah makanan khas Indonesia yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan. Tempe sebagai sumber makanan yang baik gizinya karena memiliki kandungan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Kedelai yang dipakai untuk membuat tempe harus memiliki mutu yang baik. Desa Pliken merupakan sentra produksi tempe, karena memiliki jumlah pengrajin tempe terbanyak di Kabupaten Banyumas. Dengan adanya peningkatan harga kedelai yang terus meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan usaha tempe menjadi berkurang karena kekurangan modal untuk meneruskan usaha tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1). Mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai pada usaha produksi tempe di Desa Pliken. 2). Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan biaya produksi tempe. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pliken pada bulan Mei 2021 sampai Juli 2021. Sasaran penelitian ini adalah pengrajin tempe Desa Pliken yang berproduksi selama satu bulan. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling dan diperoleh sebanyak 81 orang pengrajin tempe dengan menggunakan rumus Slovin. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan, dan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil dari analisis biaya, penerimaan dan pendapatan menunjukkan harga kedelai sebelum kenaikan sebesar Rp7.000 dan harga kedelai setelah kenaikan sebesar Rp10.000, artinya kenaikan harga kedelai sebesar 42,86%. Sebelum kenaikan harga kedelai, Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp7.752.438 naik sebesar 53,46%. Penerimaan sebesar Rp14.315.741 naik sebesar 18,73% dan Pendapatan sebesar Rp2.418.859 turun sebesar 56,18%. Berdasarkan uji asumsi klasik terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan biaya produksi seperti harga kedelai, upah tenaga kerja keluarga, upah tenaga kerja luar keluarga, harga bensin dan harga daun pisang. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh terhadap kenaikan biaya produksi adalah harga ragi, harga plastik dan harga kertas bekas. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman