DETAIL DOCUMENT
Efek Jenis dan Lama Inkubasi Pupuk Organik Limbah Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri pada Beberapa Sifat Fisik Ultisol
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
NUGROHO, Aji Dimas
Subject
C1000 Cultivated plants 
Datestamp
2021-11-24 06:56:44 
Abstract :
Ultisol merupakan jenis tanah yang memiliki banyak permasalahan dan untuk meningkatkan kualitasnya diperlukan penambahan bahan organik sebagai pembenah tanah salah satunya dengan menggunakan kompos yang berasal dari limbah ekstraksi minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk : (i) mempelajari pengaruh pemberian pupuk organik yang berasal dari limbah ekstraksi minyak atsiri terhadap beberapa sifat fisik Ultisol; (ii) mengetahui lama waktu inkubasi pupuk yang tepat untuk perbaikan sifat fisik Ultisol; (iii) mempelajari interaksi jenis pupuk organik yang beerasal dari limbah ekstraksi minyak atsiri dan lama waktu inkubasi untuk perbaikan sifat fisik Ultisol. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai dengan Oktober 2020 di screen house yang bertempat di Dusun II, Kebanggan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dan Laboratorium Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) pola faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu macam pupuk kompos dari limbah ekstraksi minyak atsiri (P) yang terdiri dari P0 = Tanpa pemberian pupuk, P1 = Pupuk kompos dari biji tanaman kakao, P2 = Pupuk kompos dari buah tanaman kemukus, P3 = Pupuk kompos dari akar tanaman akar wangi, P4 = Pupuk kompos dari biji tanaman kopi, P5 = Pupuk kompos dari rimpang tanaman jahe, P6 = Pupuk kompos dari endapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan faktor ke dua yaitu waktu inkubasi pupuk kompos (I), yang terdiri dari 4 dan 8 minggu. Jumlah perlakuan yaitu 14, masing-masing perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga menghasilkan 42 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu Batas Cair, Batas Lekat, Batas Gulung, Kadar Air Tanah (%), C-Organik (%), tinggi tanaman (cm) dan bobot tanaman segar (gram). Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organik limbah hasil ekstraksi minyak atsiri memberikan hasil tertinggi pada variabel batas cair (BC) sebesar 72,34 (P1), batas lekat (BL) sebesar 69,04 (P6) dan 69 (P3), batas gulung (BG) sebesar 49,62 (P1), kadar air tanah sebesar 14,33% (P1) dan 14,39% (P6), kadar C-organik tanah sebesar 2,19 (P1), bobot segar tanaman seberat 73,35 g (P1), dan tinggi tanaman dengan tinggi rata-rata 20,75 cm (P1). Pemberian perlakuan lama waktu inkubasi dengan waktu 4 minggu menghasilkan hasil tertinggi pada variabel batas cair (BC) sebesar 71,42, batas lekat (BL) sebesar 68,76, batas gulung (BG) sebesar 48,38, kadar air tanah sebesar 13,75% , dan tinggi tanaman sebesar 17,83 cm. Perlakuan lama waktu inkubasi dengan waktu 8 minggu menghasilkan nilai tertinggi pada variabel C-Organik dengan nilai 1,40% serta bobot tanaman segar seberat 42,96 gram. Adanya interaksi nyata dan sangat nyata dari pemberian pupuk organik limbah ekstraksi minyak atsiri dan lama inkubasi terdapat pada variabel tinggi tanaman dan bobot segar tanaman. namun tidak berpengaruh nyata pada variabel pengukuran kadar air tanah, BC, BL, BG, dan kadar C-Organik. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman