DETAIL DOCUMENT
Uji Resistensi dan Potensi Degradasi Pestisida Sintetik Klorfenapir oleh Bakteri Indegenous Rhizosphere Tanaman Bawang Merah Kabupaten Brebes
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
MARIFAKH, Laelatul
Subject
A141 Agricultural pests 
Datestamp
2021-11-25 04:20:18 
Abstract :
Aplikasi pestisida kimia sintetik masih banyak dilakukan dalam praktik budidaya tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) di Kabupaten Brebes. Insektisida berbahan aktif klorfenapir berfungsi untuk mengendalikan salah satu hama utama bawang merah yaitu ulat bawang (Spodoptera exigua). Aplikasi pestisida sintetik secara terus-menerus serta dosis yang tidak tepat akan menurunkan tingkat kesuburan tanah dan menyebabkan resistensi pada hama. Peran mikroorganisme indigenous dalam mendegradasi senyawa pestisida klorfenapir sangat penting sebagai upaya untuk memulihkan tanah pertanian bawang merah yang terkontaminasi senyawa berbahaya dari residu pestisida klorfenapir. Bakteri indigenous memiliki sifat toleransi pada tanah terkontaminasi dan berpotensi menjadi bakteri pendegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri indigenous rhizosphere tanaman bawang merah Kabupaten Brebes dalam mendegradasi pestisida berbahan aktif klorfenapir. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2020 hingga Juni 2021 di Laboratorium Agroekologi Fakultas Pertanian dan Laboratorium Riset Universitas Jenderal Soedirman. Sampel bakteri yang berjumlah lima diperoleh dari lima wilayah Kabupaten Brebes, Kecamatan Ketanggungan meliputi Desa Buara (Isolat BRA1), Desa Cikeusal Lor (Isolat CKL1), Desa Cikeusal Kidul (Isolat CKK1), Desa Sindang Jaya (Isolat SJA1), dan Desa Ciseureuh (Isolat CRH2). Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu uji resistensi dan uji degradasi isolat bakteri. Variabel yang diamati berupa nilai kerapatan dan jumlah koloni bakteri pada medium MSM (Mineral Salt Medium) padat, kadar awal dan akhir klorfenapir pada medium MSM cair, serta pengukuran nilai Optical Density (OD). Hasil pengamatan uji resistensi isolat BRA1, CKL1, CKK1, SJA1, dan CRH2 terhadap cekaman pestisida klorfenapir menunjukkan hasil yang berbeda. Isolat BRA1 dan CKK1 dapat bertahan pada kondisi tercekam pestisida klorfenapir pada konsentrasi 175 ppm, sedangkan isolat CKL1, SJA1, dan CRH2 hanya mampu bertahan sampai konsentrasi 150 ppm. Hasil uji degradasi dari kelima isolat yang diujikan belum menunjukkan adanya potensi sebagai biodegradator pestisida klorfenapir, karena tidak adanya penurunan konsentrasi klorfenapir setelah diinokulasikan kelima isolat bakteri dan inkubasi tujuh hari pada uji degradasi. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman