Abstract :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh financial distress, audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan opini audit going concern pada sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2020-2023. Penelitian terdahulu masih menunjukkan perbedaan terkait faktor yang mempengaruhi pengungkapan opini audit going concern. Timbulnya fenomena Covid-19 yang berdampak pada perusahaan sektor transportasi dan logistik menjadi alasan penelitian ini. Dasar penelitian ini menggunakan teori keagenan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 96 data penelitian yang berasal dari 24 perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji kelayakan model, analisis regresi logistik, dan uji hipotesis. Regresi logistik digunakan karena variabel dependen dalam penelitian ini diukur menggunakan variabel dummy. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Financial distress berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan opini audit going concern. (2) Audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan opini audit going concern. (3) Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan opini audit going concern.
Implikasi dari penelitian ini adalah permasalahan keuangan yang berkelanjutan dapat menimbulkan keraguan auditor terhadap kelangsungan usaha sehingga perusahaan harus memperhatikan rasio keuangan yang mempengaruhi financial distress. Auditor dalam menjalankan tugasnya perlu menjaga independensinya melalui mekanisme seperti rotasi auditor. Perusahaan dengan aset besar memiliki akses lebih luas terhadap sumber daya dan sistem pengendalian internal yang efektif sehingga transparansi transparansi keuangan dan pengelolaan risiko perlu ditingkatkan untuk meminimalkan ketidakpastian keuangan.