DETAIL DOCUMENT
Karakterisasi Bakteri Endofit Padi Lahan Marginal dan Potensinya sebagai Agens Biokontrol Xanthomonas Oryzae pv. Oryzae
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
FAUZIZAH, Ayu Restu
Subject
C1000 Cultivated plants 
Datestamp
2021-04-20 02:04:22 
Abstract :
Penyakit hawar daun bakteri merupakan penyakit penting pada tanaman padi yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv.oryzae (Xoo). Xoo dapat menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan, sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi padi. Pengendalian Xoo umumnya masih mengandalkan penggunaan bakterisida sintetik yang relatif mahal (mencapai 25% dari total biaya produksi) dan sudah terbukti mencemari lingkungan. Alternatif pengendalian ramah lingkungan untuk mengendalikan Xoo adalah pengendalian hayati. Bakteri endofit merupakan agens hayati yang terdapat di dalam jaringan tanaman, yang bersifat tidak merugikan bagi tanaman. Penelitian yang berjudul ?Karakterisasi Bakteri Endofit Padi Lahan Marginal dan Potensinya sebagai Agens Biokontrol Xanthomonas oryzae pv. oryzae? telah dilakukan untuk mengetahui karakter dan potensi bakteri endofit dalam mengendalikan Xoo. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) Mengetahui karakter beberapa isolat bakteri endofit akar, pelepah, dan daun padi lahan marginal; (2) Mempelajari potensi isolat bakteri endofit akar, pelepah, dan daun padi lahan marginal sebagai agens biokontrol Xanthomonas oryzae pv. oryzae. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman pada Agustus sampai Desember 2020. Rancangan percobaan yang digunakan pada uji antagonis adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 12 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan tersebut, yaitu isolat bakteri akar dengan kode isolat A1, A2, A3, A4, A5, A6, isolat bakteri endofit pelepah dengan kode isolat MPS1, MPS2, KRPP5, serta isolat bakteri endofit daun dengan kode isolat MDP, NDP, dan KDS Variabel yang diamati pada uji antagonis yaitu luas zona hambatan dan indeks antibiosis yang diukur menggunakan penggaris dengan satuan milimeter (mm). Analisis data dilakukan dengan uji F, dilanjutkan dengan DMRT pada taraf kesalahan 5%. Uji antagonis menunjukkan bahwa sebanyak 10 isolat bakteri endofit teridentifikasi efektif dalam pengendalian Xoo. Perlakuan A1 memiliki rata-rata luas zona hambatan terbesar terhadap Xoo, yaitu sebesar 195,727 mm2 dengan indeks antibiosis sebesar 3,333. Mekanisme antibiosis yang dimiliki oleh 10 isolat tersebut yaitu bakteriostatik. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman