DETAIL DOCUMENT
Studi Geologi dan Pemodelan Numerik Tsunami 2006 di Widarapayung, Cilacap
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
RAMADHAN, Gumilar
Subject
D200 Disaster relief 
Datestamp
2021-04-22 01:35:17 
Abstract :
Tsunami 2006 mengakibatkan 802 kematian, 498 cedera, 55 juta dolar kerugian dan 1623 rumah hancur. Besarnya kerusakan diakibatkan oleh kurangnya perencanaan mitigasi bencana tsunami. Dalam perencanaan mitigasi tsunami pemodelan tsunami dapat digunakan untuk mendapatkan data persebaran tsunami daerah pesisir dan hasil bajiran pada masing-masing daerah. Perhitungan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan model numerik COMCOT (Cornell Multi-grid Coupled Tsunami). Setelah dilakukan simulasi pemodelan, verifikasi dan re-kalibrasi dari 5 iterasi model dengan parameter yang berbeda, didapatkan model dengan nama Model 5 menghasilkan data terbaik. Data yang didapatkan yaitu berupa ketinggian maksimum tsunami, initial deformation, persebaran tsunami dan data penggenangan. Hasil pemodelan Model 5 menghasilkan initial condition dengan nilai tertinggi 5 meter. Ketinggian run-up tsunami maksimum pada pesisir selatan Jawa yaitu 3 hingga 4.2 m di Kota Cilacap, 4 hingga 5 m di Pantai Widarapayung, 3 hingga 4 m di Pantai Pantai Pangandaran, dan 10 hingga 11 m di Permisan. Dikarenakan tidak tersedianya data DTM maka data hasil pemodelan digunakan untuk mendelineasi besarnya ketinggian run-up dan kedalaman aliran. Hal ini dilakukan agar tidak menghasilkan peta penanggulangan yang underestimate. Deliniasi dilakukan dengan mempertimbangkan data simulasi, survei geomorfologi dan interview. Peta sebaran penggenangan dibagi menjadi 3 wilayah dengan kisaran 0-200 meter, 200-400 meter dan 400-600 meter. Daerah yang paling dekat dari garis pantai menghasilkan flow-depth 3-6 meter. Sedangkan daerah dengan kisaran 200-400 meter menghasilkan flow-depth 2-3 meter. Dan daerah dengan kisaran 400-600 meter menghasilkan flow-depth 0,1 - 2 meter. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman