DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Variasi Kadar SLS (Sodium Lauryl Sulfate) dan Ekstrak Daun Kelor Terhadap Karakteristik Sabun Mandi Padat Berbahan Dasar Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
WULANDARI, Ayu
Subject
C218 Chemical reactions 
Datestamp
2021-05-31 06:14:47 
Abstract :
Pembuatan sabun berbahan dasar alami telah banyak dikembangkan untuk mendapatkan jenis sabun terbaik dan aman bagi kesehatan. Minyak biji nyamplung merupakan bahan alam yang berpotensi digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun. Penelitian sebelumnya telah melakukan formulasi sabun dari minyak biji nyamplung dengan penambahan zat antioksidan alami dan diperoleh sabun antioksidan dengan karakteristik yang sesuai dengan SNI. Penelitian ini akan mengkaji sumber bahan antioksidan alami lainnya yakni ekstrak daun kelor dan dengan penambahan pembusa SLS. Oleh karena itu telah dilakukan pengkajian variasi kadar ekstrak daun kelor dan pembusa SLS guna memperoleh sabun dengan karakteristik terbaik yang sesuai syarat mutu SNI 3532-2016. Sabun karakterisasi terbaik diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan sabun karakteristik terbaik yang nilainya mendekati syarat SNI 3532-2016 adalah sabun P1A3 dengan penambahan pembusa SLS 1% dan ekstrak daun kelor 0,5%. Karakteristik sabun terbaik menunjukkan jumlah lemak total 43,615%, asam lemak bebas 1,3281%, jumlah lemak netral 3,5295%, nilai pH 9,9, dan stabilitas busa 72,3890%. Hasil uji aktivitas antioksidan pada sabun P1A3 diperoleh nilai IC50 134,0639 ppm, yang berarti sabun memiliki aktivitas antioksidan sedang. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman